Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Provinsi Riau Lepas Penerima Beasiswa BPDPKS ke 6 Kampus Sawit di Indonesia

Provinsi Riau Lepas Penerima Beasiswa BPDPKS ke 6 Kampus Sawit di Indonesia Kredit Foto: Antara/Syifa Yulinnas
Warta Ekonomi, Pekanbaru -

Pengembangan SDM merupakan salah satu program BPDPKS yang sangat dinantikan oleh anak petani kelapa sawit hingga buruh tani di 144 kabupaten/kota dari 22 provinsi sawit di Indonesia.

Terhitung sejak tahun 2016, program beasiswa BPDPKS telah menyasar 2.605 mahasiswa, melalui jenjang pendidikan D1, D3, dan D4 bidang kekhususan vokasi sawit di enam Perguruan Tinggi, yakni AKPY STIPER Yogyakarta, STIPAB Medan, Poltek Kampar, Poltek CWE Jawa Barat, LPP Yogyakarta, dan Institut Teknologi Sains Bandung.

Baca Juga: Ini Saran Kampanye Positif Sawit dari Pelaku Industri Sawit

"Tahun 2021, sedikit berbeda dengan tahun sebelumnya karena proses penyeleksiannya hampir sama dengan proses administrasi pengajuan PSR yang syaratnya beranak pinak," ujar Sekretaris Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Asosiasi Petani Kelapa Sawit Indonesia (APKASINDO) Riau, Djono Albar Burhan di Pekanbaru (1/11/2021).

Dikatakan Djono, APKASINDO Riau sangat mensyukuri adanya Program Beasiswa bagi anak petani dan buruh tani sawit agar dapat menjadi amunisi bagi petani sawit untuk lebih baik dan maju.

Lebih lanjut dikatakan Djono, tahun ini, sebanyak 193 orang anak petani dan buruh tani sawit atau sekitar 29,24 persen dari total penerima beasiswa nasional, berasal dari 12 kabupaten/kota yang ada di Riau. Sementara pada tahun 2020, penerima beasiswa sawit dari Riau sekitar 80–100 orang.

Sebaran mahasiswa Riau yang masuk di enam kampus BPDPKS tersebut, yakni AKPY STIPER Yogyakarta sebanyak 45 orang; Politeknik LPP Yogyakarta 45 orang; Politeknik Kelapa Sawit Citra Widya Edukasi (CWE) Bekasi 36 orang; Politekmik Kampar 50 orang; Institut Teknologi Sains Bandung (ITSB-Bekasi) 7 orang; dan Stiper Agribisnis perkebunan Medan 9 orang.

Ketua Umum DPP APKASINDO, Gulat Manurung mengatakan, "Di tahun 2022, diharapkan persyaratan yang menyusahkan ini bisa disederhanakan. Perlu dicatat bahwa peserta tes beasiswa ini bersifat kekhususan jadi persyaratannya pun harus dibuat khusus pula, jangan beranak pinak persyaratannya”."

Persyaratan yang dimaksud seperti melampirkan surat kebun orang tua dan wajib bergabung ke koperasi atau kelompok tani. "Uang Beasiswa ini bukan APBN, tapi uang petani sawit yang dikelola oleh BPDPKS, jadi jangan aneh-aneh persyaratannya," ungkap Gulat.

Dari pengumuman kelulusan yang telah dikeluarkan Ditjenbun, Sekretariat DPP APKASINDO telah berhasil mengelompokkan sebaran asal mahasiswa penerima beasiswa sawit tersebut, yakni di wilayah Sumatera 84,6 persen; Jawa 2,6 persen; Kalimantan 9 persen; dan wilayah Sulawesi-Papua 3,8 persen.

Sementara itu, Wakil Gubernur Riau, Edy Natar Nasution mengatakan, "Ini jadi kesempatan baru bagi anak-anan di pedesaan. Kita berharap nantinya anak-anak kita bisa mengisi pos-pos jabatan penting dalam dunia kelapa sawit. Belajar dengan baik dan semangat, ada orang tua di kampung yang selalu menunggu dan mendoakan terus menerus," katanya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Ellisa Agri Elfadina
Editor: Puri Mei Setyaningrum

Bagikan Artikel: