Vaksin Covid-19 Intranasal Disebut Bisa Jadi 'Gerbang' Akhir Pandemi Covid-19
Menurut National Institutes of Health (NIH), sebanyak 11,5 juta hingga 66 juta orang di AS diduga tidak ingin divaksinasi karena takut jarum suntik. Tetapi beberapa ahli memperingatkan agar tidak terlalu berharap pada vaksin hidung.
Saat ini, GoodRx menyatakan, hanya ada satu vaksin semprot hidung yang tersedia, yakni vaksin flu yang disebut FluMist Quadrivalent mengandung strain virus flu yang hidup dan dilemahkan untuk memicu respons imun di hidung. Namun, kelompok orang tertentu, seperti wanita hamil dan mereka yang memiliki sistem kekebalan lemah, kemungkinan tidak dapat menggunakan vaksin dengan kandungan virus hidup karena berpotensi menyebabkan infeksi.
Baca Juga: Jika Kuku Kaki Anda Menguning dan Rontok Maka Perlu Waspada, Ngeri Banget… Bisa Jadi Diabetes!
Di samping itu, ahli penyakit menular telah memperingatkan bahwa kemungkinan menerapkan vaksin hidung ini masih agak jauh. Gounder mengatakan bahwa saat ini tidak ada vaksin intranasal dalam uji coba tahap akhir.
Menurut GoodRx, kemungkinan vaksin semprot hidung belum bisa digunakan masif sebelum 2022. Perusahaan Moore, Meissa, dan perusahaan AS lainnya, Codagenix, sedang mengembangkan vaksin hidung, tetapi keduanya hanya dalam uji coba manusia tahap awal.
Menurut Moore, data klinis awal Meissa telah menunjukkan bahwa pasien yang tidak divaksinasi dan diberikan beberapa tetes vaksin hidung, berakhir dengan tingkat antibodi mukosa rata-rata sedikit lebih tinggi daripada orang yang memiliki kekebalan alami dari infeksi Covid-19.
"Data menunjukkan bahwa kami dapat memberikan kekebalan seperti infeksi alami, tetapi kami dapat melakukannya dengan aman. Tujuan kami adalah untuk membuat baksin COVID yang memblokir misi,” kata Moore.
Baca Juga: Duh Waduh… Ini Alasan Mengapa Mi Instan Tidak Baik untuk Penderita Diabetes
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Bayu Muhardianto