Oknum Menteri Terlibat Bisnis PCR, Anak Buah Prabowo Teriak: Mundurlah.. Kasihan Pak Jokowi
Adapun sebelumnya, mantan Direktur Publikasi dan Pendidikan Publik YLBHI, Agustinus Edy Kristianto mengungkapkan sejumlah nama menteri terafiliasi dengan bisnis tes Covid-19 baik PCR maupun Antigen.
Melalui akun facebooknya, Edy menyebut sejumlah nama yakni Menko Marves, Luhut Binsar Pandjaitan dan Menteri BUMN, Erick Thohir. Keduanya diduga terlibat dalam pendirian perusahaan penyedia jasa tes Covid-19, PT Genomik Solidaritas Indonesia (GSI).
Sementara itu, Juru bicara Menko Luhut, Jodi Mahardika menjelaskan bahwa Perusahaan Toba Bumi Energi adalah anak perusahaan Toba Bara Sejahtera.
Ia mengatakan Luhut hanya memiliki saham di bawah 10 persen di Toba Bara Sejahtera.
"Jadi Pak Luhut tidak memiliki kontrol mayoritas di TBS, sehingga kita tidak bisa berkomentar terkait Toba Bumi Energi,” ucap Juru bicara Menko Luhut, Jodi Mahardika dikutip dari RMOL, Senin (1/11).
Terkait tudingan Agustinus Edy yang mengatakan bahwa pembantu Jokowi terafiliasi GSI, kala itu Luhut diajak oleh teman-teman dari Grup Indika, Adaro, Northstar, yang memiliki inisiatif untuk membantu menyediakan tes Covid dengan kapasitas tes yang besar. Sebab, dikatakan Jodi, waktu tes Covid-19 di awal pandemi ketersediaan masih menjadi kendala.
"Total kalau tidak salah ada 9 pemegang saham di situ. Yayasan dari Indika dan Adaro adalah pemegang saham mayoritas di GSI ini,” katanya.
Jodi menerangkan bahwa GSI adalah grup perusahaan besar yang bisnisnya sudah well established dan sangat kuat di bidang energi.
Diterangkan Jodi, penyediaan tes Covid-19 yang dilakukan GSI bukan bertujuan untuk mencari keuntungan bagi para pemegang saham.
"Sesuai namanya GSI ini Genomik Solidaritas Indonesia, memang ini adalah kewirausahaan sosial. Malah diawal-awal GSI ini gedungnya diberikan secara gratis oleh salah satu pemegang sahamnya, agar bisa cepat beroperasi pada periode awal dan membantu untuk melakukan testing Covid-19,” ucapnya.
Sampai saat ini, lanjut Jodi, tidak ada pembagian keuntungan dalam bentuk dividen atau bentuk lain kepada pemegang saham.
"Saya lihat keuntungan mereka malah banyak digunakan untuk memberikan test swab gratis kepada masyarakat yang kurang mampu dan petugas kesehatan di garda terdepan, kalau tidak salah lebih dari 60 ribu tes yang sudah dilakukan untuk kepentingan tersebut, termasuk juga membantu di wisma atlet,” ujarnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Vicky Fadil