4. Sering berolahraga
Tetap aktif secara fisik dan berolahraga secara teratur sangat bermanfaat bagi kesehatan fisik dan mental. Selain itu, olahraga teratur dapat membantu seseorang menurunkan berat badan, mengatur tekanan darah, dan menurunkan kadar kolesterol, sehingga mengurangi kemungkinan terkena strok.
5. Tidak merokok
Merokok dapat meningkatkan risiko strok karena mengentalkan darah dan menaikkan risiko penggumpalan darah. Berhenti merokok dapat membantu mengurangi risiko strok secara signifikan.
Mengidentifikasi strok
Jika curiga ada orang terdekat yang mengalami strok, ingatlah akronim FAST untuk mengenali gejalanya. Dengan begitu, penderita bisa mendapatkan pengobatan yang tepat pada waktu yang tepat.
F: Wajah terkulai
A: Kelemahan lengan
S: Kesulitan bicara
T: Waktu (memanggil bantuan medis)
Pandian mengatakan, waktu sangat penting dalam penanganan strok. Penderita perlu dibawa ke rumah sakit yang memiliki fasilitas CT scan dan dokter ahli saraf dalam periode emas 4,5 jam sejak timbulnya gejala. "Perawatan yang diterima dalam periode emas dapat membantu menghindari kehilangan nyawa dan kecacatan," kata Pandian.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Bayu Muhardianto
Tag Terkait: