Studi Oracle: Profesional Percaya AI Bantu Temukan Posisi Baru dalam Pekerjaan
Namun, lanjut Iman, terlepas dari kecemasan dan kesulitan yang dihadapi selama setahun terkahir, para responden dalam studi yang sama, sangat ingin membuat perubahan dalam kehidupan profesional mereka. Bahkan para karyawan sangat termotivasi untuk melakukan perubahan, meskipun menghadapi tantangan yang sangat besar.
Dimana dalam studi tersebut juga terungkap, bahwa 90% karyawan mengatakan arti kesuksesan telah berubah bagi mereka sejak pandemi, dimana mereka membutuhkan keseimbangan antara kesehatan mental, fleksibilitas tempat kerja yang sekarang menjadi prioritas utama.
Sementara 78% merasa terjebak secara profesional, karena mereka tidak memiliki peluang pertumbuhan untuk memajukan karier mereka dan terlalu terbebani untuk melakukan perubahan.
Sementara itu, 72% karyawan mengaku merasa terjebak dalam karir yang berdampak negatif pada kehidupan pribadi mereka, karena menambah kecemasan dan mengalihkan fokus dari kehidupan pribadi mereka. Karena itu, 84% dari mereka siap melakukan perubahan karir, namun 79% mengatakan menghadapi hambatan besar.
“Hambatan terbesar termasuk ketidakstabilan keuangan, tidak mengetahui perubahan karir apa yang cocok bagi mereka, tidak merasa cukup percaya diri untuk melakukan perubahan, dan tidak melihat peluang pertumbuhan di perusahaan mereka,” jelas Iman.
Karena itu, lanjut Iman, 86% dari para tenaga kerja di Asia-Pasifik itu tidak puas dengan dukungan perusahaan tempat mereka bekerja, dan mencari organisasi lain yang mampu memberikan lebih banyak pembelajaran dan pengembangan ketrampilan, serta memberikan peran baru di perusahaan mereka, dan fleksibilitas dalam bekerja.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Ferry Hidayat
Tag Terkait: