Bill Gates dan Warren Buffett Kerja Sama Proyek Nuklir, Sayangnya Banyak Pro dan Kontra!
"Reaktor yang lebih kecil dan canggih seperti yang sedang dikembangkan di bawah pendanaan dari Bill Gates dan lainnya menawarkan aplikasi, pendekatan, dan peluang baru untuk salah satu sumber energi non-karbon terbesar di dunia, energi nuklir," ujar Brett Rampal, direktur inovasi nuklir di organisasi nirlaba Gugus Tugas Udara Bersih, mengatakan kepada DW.
"Tapi reaktor maju generasi berikutnya akan membuat penggunaan bahan lebih efisien, lebih mudah ditempatkan, dan menawarkan keseimbangan yang besar untuk meningkatkan ketergantungan pada energi terbarukan dalam bentuk energi bersih yang selalu tersedia," tegas Rampal.
"Konsep Natrium juga menggabungkan sistem penyimpanan garam termal yang memungkinkan pembangkit listrik beroperasi lebih fleksibel dan meningkatkan output daya untuk porsi setiap hari tanpa harus membuat penyesuaian signifikan dalam pengoperasian reaktor yang sebenarnya," kata Rampal.
Reaktor Natrium harus melengkapi kekurangan dalam produksi tenaga angin dan surya sebagai generator cadangan. Proyek ini mencakup reaktor cepat berpendingin natrium 345 megawatt (MW) dengan penyimpanan energi berbasis garam cair untuk meningkatkan output daya hingga 500 MW selama permintaan daya puncak.
Teknologi Natrium memiliki kemampuan untuk menyimpan panas dalam tangki garam cair untuk penggunaan masa depan, seperti baterai. Namun, masih banyak pihak yang tak setuju terhadap Bill Gates.
"Bill Gates terus-menerus meremehkan peran teknologi energi terbarukan yang aman dan terbukti dalam mendekarbonisasi ekonomi kita, sebaliknya memainkan teknologi yang lebih berbahaya dan berisiko seperti geoengineering dan nuklir," Michael E. Mann, profesor ilmu atmosfer di Penn State University, mengatakan kepada DW.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Fajria Anindya Utami
Editor: Fajria Anindya Utami
Tag Terkait: