Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Terkuak! 3 Hal yang Bikin Sistem Kesehatan Rapuh Papua Nugini Didorong Jatuh ke Jurang

Terkuak! 3 Hal yang Bikin Sistem Kesehatan Rapuh Papua Nugini Didorong Jatuh ke Jurang Kredit Foto: Telegraph/Tom Maguire

Namun dia menambahkan bahwa bantuan juga diperlukan untuk mengatasi misinformasi yang tersebar luas dan melakukan kampanye pendidikan publik tentang vaksin, terutama di sudut-sudut terpencil di negara pegunungan di mana hanya 13 persen penduduknya tinggal di daerah perkotaan dan berkomunikasi melalui jangkauan lebih dari 800 bahasa.

Menurut Australian Strategic Policy Institute, survei di PNG telah menemukan bahwa hampir 80 persen orang, termasuk beberapa petugas kesehatan, tidak mempercayai vaksin Covid-19.

Baca Juga: Papua Nugini Berjuang Lawan COVID-19, Apakah Diplomasi Vaksin Australia Kalah Agresif dari China?

“Setidaknya seseorang harus berada di luar sana untuk memberikan informasi sehingga orang dapat membuat keputusan yang tepat tentang apakah akan melakukan vaksinasi atau tidak,” kata Rova.

Laporan menunjukkan bahwa informasi yang salah tidak hanya memicu keragu-raguan vaksin ekstrem yang menyangkal orang Papua dari tusukan yang menyelamatkan jiwa, tetapi juga terletak di balik ancaman terhadap petugas kesehatan masyarakat.

"Beberapa tim patroli kami telah diberi ancaman pembunuhan," kata Mimi Zilliacus, CEO Australian Doctors International (ADI), kepada ABC News pada bulan September. "Ancaman bahwa darah akan tumpah jika kita membawa vaksin ke komunitas itu."

Zilliacus mengatakan teori konspirasi “beradaptasi secepat mutasi Covid itu sendiri” dan didorong tidak hanya oleh “pemahaman tingkat rendah tentang biologi dan sains” tetapi juga “latar belakang memiliki budaya seputar sihir dan kepercayaan pada takhayul."

papuanewguinea_035_trans_NvBQzQNjv4BqZgEkZX3M936N5BQK4Va8RWtT0gK_6EfZT336f62EI5U.jpg?imwidth=480

Kombinasi bencana dari ketidakpercayaan dan misinformasi

Pengambilan vaksin yang lambat telah membuat Papua Nugini tertinggal di belakang tetangga Pasifik dan menghadapi dampak bencana yang berpotensi pada sistem kesehatan masyarakatnya.

Negara ini telah menghadapi tantangan infrastruktur dan staf yang serius dan tingkat kematian ibu, anak dan bayi termasuk yang tertinggi di kawasan ini, sementara penyakit seperti malaria dan HIV merajalela.

Halaman:

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Bagikan Artikel: