Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Blusukan ke Jawa Timur, Anies Bantah Urusan Capres 2024

Blusukan ke Jawa Timur, Anies Bantah Urusan Capres 2024 Kredit Foto: Viva
Warta Ekonomi, Jakarta -

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan pada akhir pekan ini melakukan kegiatan di sejumlah daerah di Jawa Timur. Sejak Jumat, Anies terpantau menyambangi Ketua PWNU Jatim KH Marzuki Mustamar di Kota Malang, lalu menghadiri acara seminar di Surabaya.

Anies yang mengenakan baju koko biru gelap, berkopiah hitam, bersarung terpantau melakukan ziarah ke Makam Syekh Maulana Malik Ibrahim atau Sunan Gresik di Jalan Malik Ibrahim, Gapuro Sukolilo, Kecamatan Gresik, Kabupaten Gresik, Jawa Timur, Sabtu, 13 November 2021.

"Ini murni berziarah saja ke makam beliau. Tidak ada kegiatan lain di Gresik, ini murni berziarah," kata Anies di hadapan awak media saat ditanya mengenai tujuannya ke Gresik.

Ketika ditanya terkait persiapan Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024, Anies tidak menjawab. Mantan Rektor Universitas Paramadina itu hanya tersenyum. Dalam kunjungan itu, Anies mengikuti doa yang dipimpin Habib Saleh dan Habib Abdullah.

Kunjungan yang tidak berlangsung lama, hanya sekitar 10 menit itu, Anies terpantau berziarah ke beberapa makam ulama, seperti Habib Abu Bakar Assegaf.

"Ini untuk berdoa kepada Allah SWT dan mencari berkah dari para ulama penyebar agama Islam di Indonesia, khususnya di Pulau Jawa. Kita ingin berkah beliau Syekh Maulana Malik Ibrahim, beliau kan sesepuh Wali Songo yang banyak berjasa menyebarkan agama Islam di Indonesia, khususnya Gresik," katanya.

Berdasarkan literasi Babad ing Gresik, Malik Ibrahim adalah ulama yang datang ke Jawa bersama saudaranya, Maulana Mahpur dan tetuanya, Sayid Yusuf Mahrabi, berserta 40 pengiring.

Mereka berlayar ke Jawa menyebarkan agama sambil berdagang, lalu berlabuh di Gerwarasi atau Gresik pada 1293 atau 1371 M.

Daerah yang pertama kali dituju Desa Sembalo, dekat Desa Leran, sekitar 9 km di sebelah utara Gresik, tidak jauh dari Makam Fatimah binti Maimun yang termasyhur itu.

Setelah dakwahnya berhasil di Sembalo, Malik Ibrahim pindah ke Kota Gresik dan tinggal di Desa Sawo. Ia pun mendatangi Kutaraja Majapahit. Di hadapan raja, ia mendakwahkan agama Islam. Namun raja belum berkenan memeluk Islam.

Kendati begitu, kedatangan Malik Ibrahim tetap diterima dengan baik. Bahkan, Raja Majapahit menganugerahi sebidang tanah di pinggir Kota Gresik yang kelak dikenal sebagai Desa Gapura. Di sanalah, dia mendirikan pesantren.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Boyke P. Siregar

Bagikan Artikel: