Kisah Perusahaan Raksasa: SNCF, Kereta Apinya Prancis yang Miliki Panjang Rel 17.430 Km
Pada tahun 1995, total utang SNCF telah melampaui 175 miliar franc Prancis. Meskipun pemerintah bersedia memberikan pengurangan utang yang cukup besar kepada perusahaan yang terkepung itu, subsidi terbaru tidak akan datang tanpa sejumlah biaya bagi otonomi perusahaan.
Salah satu bidang yang diharapkan pemerintah untuk merampingkan operasi SNCF adalah pemisahan infrastruktur perkeretaapian, termasuk rel dan stasiun switching, dari bisnis menjalankan kereta api.
Baca Juga: Kisah Perusahaan Raksasa: Magna, Produsen Besar Teknologi Otomotif ke Banyak Pembuat Mobil
Pada saat yang sama, Prancis menghadapi tekanan untuk melakukan privatisasi dari Uni Eropa, yang telah mengamanatkan deregulasi perkeretaapian nasional Eropa pada tahun 1991. Untuk mematuhi arahan UE, sekaligus meningkatkan efisiensi layanan SNCF, pemerintah Prancis membuat entitas baru, Reseau Ferre de France.
Dibentuk pada tahun 1997, Reseau Ferre de France ditugasi mengambil tanggung jawab untuk mengelola infrastruktur perkeretaapian negara. Namun kenyataannya, perusahaan baru hanya menyewakan sistem kereta api kembali ke SNCF, yang terus bertanggung jawab atas pemeliharaan dan pemeliharaan jalur, sebuah praktik yang pada akhirnya akan menimbulkan kemarahan banyak pesaing perusahaan di negara-negara Eropa lainnya.
Selama periode ini, pemerintah juga mendesak SNCF untuk melakukan pemotongan drastis terhadap tenaga kerjanya. PHK bukanlah konsep baru bagi perusahaan kereta api, yang telah menyaksikan jumlah total karyawannya turun dari 246.000 pada pertengahan 1980-an menjadi 180.000 pada akhir 1995.
Namun, itu adalah putaran terakhir pengurangan pekerjaan, yang akhirnya menimbulkan murka serikat pekerja yang kuat di negara itu, dan pada tahun 1995 yang pertama dari serangkaian pemogokan kereta api yang melumpuhkan menghantam SNCF.
Hubungan tegang antara perusahaan dan serikat pekerja diperburuk pada Juli 1996, ketika Ketua SNCF yang baru diangkat Loik Le Floch-Prigent, yang populer di kalangan pemimpin buruh, didakwa atas tuduhan penipuan, sehubungan dengan tahun-tahun sebelumnya sebagai ketua Elf -Aquitaine.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Muhammad Syahrianto
Editor: Muhammad Syahrianto
Tag Terkait: