Kisah Perusahaan Raksasa: Progressive, Langkah Cepat Asuransi Capai USD1 Miliar Premi dalam 3 Dekade
Progressive Corporation adalah perusahaan yang bergerak dalam bidang asuransi dari Amerika Serikat. Lini bisnisnya meliputi individu, otomotif, dan ganti rugi lainnya. Ia tercatat sebagai salah satu perusahaan raksasa Fortune Global 500 tahun 2020.
Dalam catatan Fortune, Progressive berhasil mencatatkan kinerja apik pada tahun 2020. Pendapatannya naik sekitar 22 persen menjadi 39,02 miliar dolar AS. Sementara untuk profitnya meroket 51,8 persen dengan total keuntungan 3,97 miliar dolar. Yang terakhir, total asetnya sekitar 54,89 miliar dolar.
Baca Juga: Kisah Perusahaan Raksasa: Nike, Raja Aparel Olahraga yang Lahir Bukan dengan Cara Instan
Dilansir dari berbagai sumber, Progressive berdiri sejak 1937. Pendirinya adalah Joseph Lewis dan Jack Green, yang menamai perusahaannya saat itu dengan Progressive Insurance Company.
Mulai tahun 1956, perusahaan menemukan ceruk dengan mengasuransikan pengemudi yang lebih berisiko. Perusahaan baru ini menulis 83.000 dolar dalam premi selama tahun pertama beroperasi.
Pada tahun 1965, Peter B. Lewis, putra Joseph Lewis, dan ibunya meminjam 2,5 juta dolar, menjaminkan saham mayoritas mereka sebagai jaminan, dan menyelesaikan pembelian dengan leverage dari Progressive. Perusahaan mulai menulis kebijakan di Michigan, Florida, Tennessee, Kentucky, Georgia, dan Mississippi, dan, dalam waktu tiga tahun, premi ekstra Ohio mencapai 5 juta dolar per tahun, di tahun yang sama.
Pendapatan premi perusahaan baru berjumlah sekitar 7,4 juta dolar selama tahun pertama pendiriannya, yang juga merupakan tahun pertama Peter Lewis sebagai presiden dan chief executive officer, per 1965.
Sebagai salah satu dari sedikit perusahaan asuransi yang tidak standar atau berisiko tinggi, Progressive tumbuh hampir tak tertandingi di akhir 1970-an.
Dari tahun 1975 hingga 1978, pendapatan premi hampir empat kali lipat, dari 38 juta dolar menjadi 112 juta dolar, karena perusahaan asuransi mobil standar berpaling dan menjatuhkan pelanggan mereka yang lebih berisiko. Pada 1979, perusahaan menulis kebijakan di 31 negara bagian. Ohio menyumbang sepertiga dari premi.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Muhammad Syahrianto
Editor: Muhammad Syahrianto
Tag Terkait: