Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Duitnya Gak Berseri, Miliarder Ini Beli Tanah Langsung Satu Kota! Alasannya...

Duitnya Gak Berseri, Miliarder Ini Beli Tanah Langsung Satu Kota! Alasannya... Kredit Foto: Reuters
Warta Ekonomi, Jakarta -

Miliarder pemilik Dallas Mavericks, Mark Cuban, sedang menikmati pembeliannya terhadap tanah di seluruh kota Mustang, Texas. Kota tersebut memiliki populasi 21 orang, menurut data sensus terbaru. Alasannya Cuban hanya karena seorang teman menjualnya. Sungguh teman yang baik!

"Saya tidak tahu apa yang akan saya lakukan dengan itu," kata Cuban kepada surat kabar Dallas Morning News.

Meski demikian, mengutip CNN Business di Jakarta, Senin (6/12/21) jika Cuban menemukan dirinya beruntung ala "Schitt's Creek" yang akan memiliki desanya sendiri dan sekelompok penduduk kota yang lucu untuk menerimanya. Mustang adalah kota kosong seluas 77 hektar yang dimiliki Cuban.

Baca Juga: Unik! Miliarder Mark Cuban Atasi Perubahan Iklim dengan Teknologi Blockchain!

Kota ini didirikan pada awal 1970-an, ketika sebagian besar dikenal sebagai sumber air lokal di Navarro County kering. Saat ini, hanya ada taman trailer dan klub tari telanjang, Wispers Cabaret, yang dilaporkan dalam kondisi rusak. Pada hari Jumat, Google Maps menunjukkan nama klub telah diedit menjadi "Mark Cubaret."

Kota itu juga memiliki "buaya penghuni" di salah satu kolamnya, kata broker real estate Dallas Mike Turner kepada Morning News.

Tempat wisata terdekat ada Dallas sekitar 45 menit ke utara. Dan penggemar sejarah dengan kegemaran akan pengetahuan kultus akan senang mengetahui bahwa kota Waco hanya berjarak lebih dari satu jam berkendara ke barat daya Mustang. Serta dua mil dari Wispers, yang memiliki kebun anggur dan kilang anggur pertama dan satu-satunya di Navarro County, bernama Angelita.

Tidak jelas berapa yang dibayar Cuban untuk kota itu, tetapi untuk seseorang dengan kekayaan bersih hampir USD6 miliar (Rp86,6 triliun). Kota itu dilaporkan bersiap untuk dijual pada tahun 2017 dengan harga USD4 juta (Rp57 miliar), tetapi dianggap terlalu mahal.

Baca Juga: Imigrasi Depak WN Turki dari Bali gegara Sembunyikan Buronan

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Fajria Anindya Utami
Editor: Fajria Anindya Utami

Tag Terkait:

Bagikan Artikel: