Keuntungan Sekuritisasi:
- Mengubah aset tidak likuid menjadi aset likuid
- Membebaskan modal untuk pencetus
- Memberikan penghasilan bagi investor
- Biarkan investor kecil bermain
Kelemahan Sekuritisasi:
- Investor mengambil peran kreditur
- Risiko gagal bayar atas pinjaman pokok
- Kurangnya transparansi mengenai aset
- Pembayaran lebih awal merusak pengembalian investor
Sekuritisasi memberi kreditur mekanisme untuk menurunkan risiko terkait melalui pembagian kepemilikan kewajiban utang. Sekuritas yang berbeda dapat membawa tingkat risiko yang berbeda dan menawarkan berbagai imbal hasil kepada investor. Investor harus berhati-hati untuk memahami utang yang mendasari produk yang mereka beli.
Risiko lebih lanjut bagi investor adalah bahwa peminjam dapat melunasi utangnya lebih awal. Dalam kasus hipotek rumah, jika suku bunga turun, mereka dapat membiayai kembali utangnya. Pembayaran lebih awal akan mengurangi pengembalian yang diterima investor dari bunga atas wesel bayar.
Sekuritisasi telah berkembang dari awal pada akhir abad ke-18 menjadi sekitar USD10,24 triliun di Amerika Serikat dan USD2,25 triliun di Eropa pada kuartal ke-2 tahun 2008. Pada tahun 2007, penerbitan ABS berjumlah USD3,455 triliun di AS dan USD652 miliar di Eropa.
Pengaturan WBS (Whole Business Securitization) pertama kali muncul di Inggris pada 1990-an, dan menjadi umum di berbagai sistem hukum Persemakmuran di mana kreditur senior dari bisnis yang bangkrut secara efektif mendapatkan hak untuk mengendalikan perusahaan.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Fajria Anindya Utami
Editor: Fajria Anindya Utami
Tag Terkait: