Mengutip Menko Polhukam, Anwar mengatakan bahwa korupsi saat ini lebih dahsyat sebab, bukan hanya di eksekutif tapi juga melebar ke legislatif dan yudikatif.
Anwar pun kembali melontarkan pertanyaannya mengenai lebih besar bahaya dan daya rusaknya bagi kehidupan bangsa antara paham radikalisme atau praktik korupsi saat ini.
“Untuk amannya saya rasa tentu Menpan RB akan lebih mudah menjawab bahwa kedua-duanya sama besar bahaya dan dampak buruknya sebab kalau Menpan RB berani menjawab bahwa saat ini yang lebih besar dampak buruknya adalah paham radikalisme ketimbang dari bahaya KKN maka masyarakat luas tentu akan marah dan mentertawakan beliau. Karena masyarakat luas sudah tahu bahwa masalah korupsi, kolusi, dan nepotisme (KKN) saat ini jauh lebih besar bahayanya dari paham radikalisme,” kata Anwar.
“Karena masalah radikalisme masih bisa dikendalikan oleh para aparat keamanan sementara praktik KKN saat ini benar-benar sudah tidak terkendali mulai dari atas sampai ke bawah. Oleh karena itu yang menjadi pertanyaan mengapa Menpan RB ketika menseleksi calon Eselon 1 itu tidak sibuk dengan menelisik kekayaan dari para calon Eselon 1 tersebut?” pungkasnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Rosmayanti
Tag Terkait: