Pertama di Indonesia, Sunpride Terapkan Teknologi Blockchain Untuk Produk Buah Segar
Dalam rangka Hari Ulang Tahun ke-26, Sunpride sebaSunpride gai merek penyedia buah segar meluncurkan teknologi ‘blockchain traceability’ pada produk buah segar, yaitu jenis pisang mas, Jumat (10/12).
Chief Executive Officer PT Sewu Segar Nusantara, Cindyanto Kristian mengatakan tujuan dari teknologi ini adalah untuk menelusuri dan mengidentifikasi produk dari seluruh tahapan demi meningkatkan kualitas dan memastikan keamanan dalam produk.
Baca Juga: Orang Tajir se-Asia Percaya Blockchain Bisa Bawa Kesejahteraan
Pada peluncuran perdana ini, Sunpride menggandeng Super Indo sebagai partner retail pertama yang akan menjual produk buah pisang mas yang telah mengimplementasikan teknologi ini di seluruh gerai Super Indo di Jakarta dan Surabaya.
“Saya bangga karena Sunpride menjadi perusahaan buah pertama yang mengaplikasikan teknologi blockchain traceability pada buah segar di Indonesia. Kami ingin menghadirkan buah segar berkualitas yang dapat diidentifikasi dan ditelusuri dari mulai petani hingga ke tangan konsumen, sehingga keamanan pangan pada buah ini dapat terus terjaga.” Ungkap Cindy dalam acara virtual.
Untuk diketahui, teknologi blockchain traceability ini adalah kemampuan untuk menelusuri dan mengidentifikasi produk dari seluruh tahapan, mulai dari toko hingga ke petani, sehingga kemanan pangan lebih terjamin. Teknologi ini diimplementasikan dalam salah satu produk, yaitu pisang mas, sehingga perjalanan buah tersebut mulai dari petani hingga ke retailer dapat tercatat secara transparan.
“Tentunya tujuan dari implementasi teknologi ini juga sejalan dengan visi kami yaitu untuk menyediakan produk sehat mudah didapat dan terjangkau dimana saja dan kapan saja. Serta sejalan dengan strategi Super Indo untuk menjual produk yang transparan, dapat dilacak, dan berkelanjutan.” Ungkap Johan Boeijenga, Chief Executive Officer PT Lion Super Indo.
Sejalan dengan keduanya, Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Republik Indonesia (Kemenko) menjelaskan bahwa implementasi teknologi ini sejalan dengan program Pengembangan Agribisnis Hortikultura milik Kemenko.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Nuzulia Nur Rahma
Editor: Alfi Dinilhaq
Tag Terkait: