Bill Gates Kucurkan Dana Rp143 M untuk Startup yang Belum Menghasilkan, Kok Bisa?
“Masalah yang Anda miliki dengan ekstraksi dan pemrosesan lithium secara umum adalah hal itu sangat tidak efisien,” ujar Ian Hayton, seorang analis bahan dan kimia di perusahaan riset dan konsultasi, Cleantech Group. “Proses ekstraksi lithium saat ini, Anda mungkin hanya mendapatkan sekitar 50% lithium dari air asin yang sebenarnya atau dari batuan keras.”
Sementara itu, teknologi Mangrove memulihkan 90%, kata Dara.
Dara juga menjelaskan bahwa feedstock atau bahan baku yang digunakan dalam proses industri tetap terpisah dari produk dalam proses kimia sehingga menghasilkan produk yang lebih berkualitas.
“Kami beroperasi sedemikian rupa sehingga lithium hidroksida atau karbonat yang diproduksi tidak berinteraksi dengan bahan kimia lain. Itu tidak bersentuhan dengan hal-hal lain. Jadi itu menghasilkan produk kelas baterai berkualitas tinggi,” katanya.
Meski terkesan banyak janji, namun Breakthrough Energy Ventures yang dimiliki Bill Gates berdiri di belakang taruhannya.
“Investasi kami ke Mangrove berasal dari analisis kami dalam pertumbuhan kendaraan listrik, peningkatan besar-besaran dalam permintaan lithium dan mengakibatkan potensi pasokan dan kendala biaya,” ujar Carmichael Roberts, co-lead komite investasi di Breakthrough Energy Ventures, mengatakan kepada CNBC.
“Ketika Mangrove berhasil menerapkan solusinya, itu akan mewakili pengurangan 40% dalam biaya untuk baterai lithium hidroksida, dan meningkatkan [tingkat pengembalian internal] untuk produksi air garam dan proyek pemurnian memungkinkan mereka untuk online lebih cepat dan lebih rendah biaya,” tambahnya. "Ini akan menjadi masalah yang sangat besar."
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Fajria Anindya Utami
Editor: Fajria Anindya Utami
Tag Terkait: