Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Schneider Electric dan Kemendikbud Ristek Perkuat Kompetensi Vokasi Hadapi Era Home of The Future

Schneider Electric dan Kemendikbud Ristek Perkuat Kompetensi Vokasi Hadapi Era Home of The Future Penganugerahan “Webinar Kelistrikan kepada siswa SMK dari provinsi terbanyak” oleh MURI diberikan oleh Bapak Awan Rahargo, Wakil Direktur Operasional MURI bersama dengan Bapak Andre, Customer Relation Manager MURI kepada Bapak M. Farhan Lucky, Distribution Channel & Residential VP Schneider Electric Indonesia, disaksikan oleh Ibu Arfah Laidiah Razik, SH. MA, Kepala Subbag Tata Usaha, Direktorat SMK Kemendikbud Ristek, serta Bapak Supriyono M.Si, Kepala BBPPMPV BMTI, Kemendikbud Ristek. | Kredit Foto: Schneider Electric
Warta Ekonomi, Jakarta -

Schneider Electric mempertegas komitmennya sebagai mitra strategis bagi Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbud Ristek) dalam pengembangan kompetensi SDM vokasi di Indonesia. 

Setelah bersama-sama mendirikan Pusat Keunggulan bidang Listrik, Otomasi dan Energi Terbarukan pada 2018 lalu, tahun ini keduanya bekerja sama menyelenggarakan Electrical Education Program & Competition (EEPC), program pendidikan dan pelatihan vokasi yang difokuskan pada pengembangan kompetensi para calon ahli listrik Indonesia menghadapi era Home of The Future. 

Melalui program EEPC ini, Schneider Electric berbagi wawasan mengenai trend konsep perumahan masa depan yang semakin terkoneksi dan cerdas, dan kompetensi digital yang dibutuhkan ahli listrik di masa mendatang. 

Diselenggarakan pada 21 Oktober hingga 18 November 2021, EEPC telah diikuti oleh sekitar 4500 siswa/i SMK dari 126 SMK di seluruh Indonesia. Menjadikannya program webinar kelistrikan kepada siswa SMK dari provinsi terbanyak di Indonesia, yang memperoleh penghargaan dari MURI.

Kepala Subbag Tata Usaha, Direktorat SMK Kemendikbud Ristek, Arfah Laidiah Razik,  mengatakan bahwa pemerintah terus berupaya untuk mencetak lulusan vokasi yang tidak hanya siap kerja namun juga memiliki kualitas dan keahlian yang mumpuni dalam menghadapi kebutuhan industri masa depan.

“Kami terus berkolaborasi dengan berbagai pelaku industri termasuk dengan Schneider Electric yang memiliki rekam jejak dan pengalamaan di bidangnya untuk menyelenggarakan pelatihan terkait trend dan teknologi terbaru untuk para siswa/i SMK. Harapannya agar siswa/i SMK dapat Mengikuti perkembangan dan kebutuhan industri sehingga ketika lulus dan memasuki dunia kerja mereka telah dibekali kompetensi yg cukup dan memiliki daya saing tinggi," kata Arafah. 

Baca Juga: Schneider Indonesia Tegaskan Bila Aplikasi Schneider Pembiayaan PV Bukan Milik Perusahaan

Lebih lanjut Distribution Channel & Residential VP Schneider Electric Indonesia, M. Farhan Lucky, menyampaikan bahwa pemanfaatan teknologi digital dan Internet of Things di sektor perumahan ke depannya akan terus meningkat. Berbagai perangkat dan peralatan listrik rumah akan semakin terkoneksi dan saling berbicara satu sama lain.

Membangun ekosistem rumah yang lebih cerdas dan berwawasan untuk memberikan kenyamanan, personalisasi dan keamanan yang lebih kepada para penghuninya. Tidak hanya itu, ke depannya penetrasi energi terbarukan seperti panel surya di sektor perumahan juga akan semakin diminati. 

“Trend ini tentunya harus didukung dengan desain dan instalasi kelistrikan yang tepat guna dan aman. Dengan latar belakang ini, Schneider Electric berinisiatif menyelenggarakan program pendidikan dan pelatihan yang difokuskan pada pengembangan kompetensi ahli listrik untuk menunjang kebutuhan home of the future ini," ucap Farhan. 

Baca Juga: Schneider Electric Ajak Para Pemangku Kepentingan untuk Percepat Roadmap Menuju Net-zero Emission

Kemitraan Schneider Electric dengan Kemendikbud Ristek dalam pengembangan kompetensi SDM vokasi telah dimulai sejak 2018 melalui pembangunan Pusat Keunggulan bidang Listrik, Otomasi dan Energi Terbarukan, program pelatihan guru dan tenaga kependidikan SMK, serta revitalisasi fasilitas laboratorium secara bertahap di 184 SMK di seluruh Indonesia yang ditargetkan selesai pada tahun 2022. 

Sementara itu, Kepala BBPPMPV BMTI, Kemendikbud Ristek, Supriyono mengatakan jika masifnya transformasi digital di berbagai sektor industri termasuk perumahan menjadikan profesi ahli kelistrikan semakin berperan penting. Melalui EEPC ini, para siswa/i diajarkan beberapa skill teknis seperti instalasi listrik, pengembangan otomatisasi instalasi kelistrikan dalam aplikasi IoT (internet of things), energi terbarukan serta mempelajari praktek-praktek terbaik terkait konsep smart home. 

“Harapannya dengan adanya program pendidikan dan pelatihan yang diinisiasi langsung oleh pelaku industri seperti ini dapat benar-benar membantu SDM vokasi dalam menyelaraskan kompetensinya dengan kebutuhan DUDI (dunia usaha dan dunia industri). Kami akan terus merangkul para pemimpin dan pelaku industri seperti Schneider Electric untuk menciptakan talenta-talenta muda yang berkualitas dan berdaya saing tinggi.”

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Annisa Nurfitri
Editor: Annisa Nurfitri

Bagikan Artikel: