Pernyataan Puan Maharani Disoroti, Ternyata Ada yang Aneh, Disebut Tidak Aspiratif dan...
Pengamat komunikasi dan politik Jamiluddin Ritonga, memberi tanggapan soal pernyataan ketua DPR Puan Maharani yang menyebut bahwa revisi UU sudah final dan tak akan kembali dibahas.
Menurutnya, pernyataan Puan tersebut menggambarkan sosok yang tidak aspiratif.
Baca Juga: Nahloh... Pengamat Buka-Bukaan Soal Sumber Dana Kaesang yang Ramai, Katanya Bahaya....
"Pernyataan Puan itu dengan sendirinya telah menutup peluang untuk merevisi UU Nomor 7 Tahun 2017 tentang Pemilu," ujar Jamiluddin kepada GenPI.co, Minggu (19/12).
Akademisi dari Universitas Esa Unggul itu mengatakan bahwa berbagai elemen masyarakat sedang mewacanakan presidential threshold (PT) 20 persen yang diatur dalam UU tersebut.
Celakanya, lanjut Jamiluddin, Puan justru meminta masyarakat untuk menghormati kesepakatan DPR RI tersebut.
"Di sini jelas Puan seolah-olah tidak memahami dari mana asalnya serta apa tugas dan fungsi DPR RI," lanjutnya.
Oleh karena itu, Puan seharusnya sudah mengerti bahwa tugas DPR RI menyerap aspirasi rakyat terkait PT 20 persen.
Namun, Puan tidak melakukan hal tersebut dan justru menampik wacana di masyarakat, khususnya terkait PT.
Baca Juga: RUU TPKS Tak Jadi Inisiatif DPR, Janji Puan Langsung Disinggung-Singgung
"Di sini Puan terkesan sudah mengabaikan tugas dan fungsi yang seharusnya dilakukan DPR RI," tegasnya.
Jamiluddin menilai semua itu diabaikan begitu saja oleh Puan, yang sangat tidak aspiratif.
"Puan Maharani terlihat sekali tidak aspiratif dan sangat tidak pantas datang dari seorang Ketua DPR RI," jelasnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Adrial Akbar