Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Kantongi Dana Rp130 M dari Rights Issue, SBAT Genjot Produksi Benang

Kantongi Dana Rp130 M dari Rights Issue, SBAT Genjot Produksi Benang Kredit Foto: Ning Rahayu
Warta Ekonomi, Jakarta -

Setelah sukses melaksanakan penambahan modal melalui Right Issue sebanyak kurang lebih Rp 130 miliar, PT Sejahtera Bintang Abadi Textile (SBAT) siap menggenjot produksi benangnya untuk menjadi produsen benang OE Recycle Terbesar di Indonesia.

“Kami sangat beterimakasih kepada para pemegang saham SBAT, yang telah mendukung dan mempercayakan kepada kami sehingga pelaksanaan penambahan modal berjalan dengan baik. Bagi kami hal ini merupakan langkah yang baik untuk memantapkan posisi kami dan juga tentunya bagi customer kami khususnya yang telah lama menanti adanya peningkatan produksi benang OE dari kami,” kata Jefri Junaedi, selaku Direktur Utama SBAT, dalam keterangan resmi di Jakarta, Selasa (21/12/2021).

Lebih lanjut Ia menuturkan bila demi tercapainya visi dan misi perusahaan kami yakni sebagai pemain Open End (OE) terbesar dan terbaik di Indonesia, SBAT berencana dan akan terus berinovasi serta mencari cara untuk meningkatkan produksinya dengan salah satunya akan menggandeng produsen mesin benang OE asal Swiss untuk menambah kapasitas produksi kami sebesar 150 Bale per hari ditahun depan.

Baca Juga: Industri Tekstil Perlu Manfaatkan Teknologi Ramah Lingkungan

“Tingginya permintaan benang OE yang nantinya akan diproduksi menjadi sarung tangan, canvas, dan handuk oleh pelanggan SBAT di Rusia, Korea, Bangladesh dan Negara lainnya membuat SBAT sering kewalahan menerima pesanan benang OE yang terus meningkat,” jelasnya.

Kondisi ekonomi yang kian membaik pasca pandemi covid-19 di kawasan Asia Tenggara juga memberikan efek yang positif terhadap SBAT. Baru – baru ini, SBAT diminta untuk mengirimkan benang OE sebanyak 10 container per-bulan yang ditujukan untuk pasar ekspor di kawasan Thailand dan Philipina.

“SBAT tak kunjung berhenti untuk mencari solusi agar bisa memenuhi permintaan pelanggan benang OE yang terus meningkat dari seluruh penjuru dunia,” terangnya. 

Baca Juga: PLN Akuisisi Pasokan Listrik Perusahaan Raksasa Bahan Baku Tekstil Dunia

Selain melakukan penambahan modal melalui right issue ini, salah satu solusi atau strategi agar bisa mengakomodir permintaan yang terus melonjak ini, SBAT saat ini juga sedang melakukan penjajagan atau MOU dengan salah satu perusahaan produsen mesin benang OE asal Swiss, yang bernama Rieter.

Mesin Rieter ditargetkan sampai dan mulai beroperasi di SBAT pertengahan tahun 2022. Dengan adanya penambahan mesin dari right issue dan MOU dengan Rieter maka SBAT diyakini akan menjadi produsen benang OE terbaik dan terbesar di Indonesia, dengan pencapaian target produksi sebesar 2.500 ton per bulan.

Dengan adanya penambahan modal SBAT yang akan digunakan untuk menambah mesih produksi dan modal kerja SBAT serta ditambah dengan perluasan kerjasama dengan Rieter, akan menjadikan SBAT terus berkembang dan menjadi pabrik textile benang OE recycle yang ramah lingkungan terbesar di Indonesia.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Annisa Nurfitri
Editor: Annisa Nurfitri

Bagikan Artikel: