Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Ridwan Kamil Harap Dana CSR Terserap Rp400 Miliar

Ridwan Kamil Harap Dana CSR Terserap Rp400 Miliar Kredit Foto: Rahmat Saepulloh
Warta Ekonomi, Bandung -

Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil (Emil) berharap dana Corporate Social Responsibility (CSR) terserap sekitar Rp400 miliar. Bahkan tahun 2022, ia memprediksi semakin banyak perusahaan yang berkontribusi pada pembangunan lewat dana CSR.

Apalagi, Indonesia tengah menatap kebangkitan ekonomi menyusul mulai surutnya kasus COVID-19 di Jawa Barat. 

Baca Juga: Ridwan Kamil: Bukan Cuma Dilantik, Duta Bela Negara Punya Tugas Khusus

"Mudah-mudahan tahun 2022, seiring COVID-19 surut, ekonomi bangkit, kalau ekonomi bangkit berarti perusahaan juga membaik dengan begitu ada kewajiban CSR," kata Emil kepada wartawan saat memberikan penghargaan CSR bagi Perusaan yang dikemas dalam acara Jabar Punya Informasi (Japri) di Kota Bandung, Kamis (23/12/2021).

Pada kegiatan tersebut, penghargaan diberikan kepada BUMD, BUMN, dan swasta yang signifikan membantu dalam berbagai bidang seperti pendidikan, kesehatan, ekonomi, pelayanan lingkungan, infrastruktur dan sanitasi, solidaritas sosial, hingga keagamaan.

Guna memaksimalkan peran CSR perusahaan untuk pembangunan di Jawa Barat, kata Emil, dirinya membentuk Forum CSR. Forum ini memungkinkan perusahaan bisa “membelanjakan” anggarannya untuk kebutuhan mendesak bagi pembangunan di Jawa Barat. 

"Kenapa dibentuk Forum CSR? Karena seringkali perusahaan-perusahaan itu membelanjakan niat baiknya tapi berbeda dari kebutuhan yang mendesak dengan pembangunan Jawa Barat," ungkapnya.

Sehingga tidak ada lagi kegiatan CSR yang tidak tepat sasaran. Sebagai salah satu contoh kasus adalah ada sebuah perusahaan Jepang yang ingin menggunakan anggaran CSR di bidang pendidikan namun tidak tepat sasaran. 

"Saya ambil contoh dulu, tadi ada perusahaan Jepang bikin kegiatan CSR pendidikan tapi di perumahaan elite, karena dia tahu bahwa Indonesia yang miskin tempatnya banyak sekali. Supaya itu tidak terjadi, kita bikin forum CSR, kita bikin buku CSR-nya juga supaya sinkron antara kebutuhan di masyarakatnya yang belum tercover oleh biaya APBD, bisa dicover oleh CSR," jelasnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Rahmat Saepulloh
Editor: Alfi Dinilhaq

Bagikan Artikel: