Direktur Eksekutif Indonesia Political Opinion (IPO) Dedi Kurnia Syah angkat suara terkait terpilihnya Ketua Umum PBNU Yahya Cholil Staquf alias Gus Yahya.
Keterpilihan Gus Yahya diprediksi bakal bisa memengaruhi dinamika politik di Indonesia.
Namun, Dedi menilai Ketum PBNU Gus Yahya tidak terlalu memberi dampak langsung terkait perpolitikan nasional.
"Secara langsung tidak punya dampak politik pada kontestasi Partai Politik (Parpol) Islam," ujar Dedi kepada GenPI.co dari Jakarta, Minggu (26/12).
Dedi menjelaskan kondisi itu karena basis pemilih NU hanya mengarah terhadap dua parpol, PKB dan PPP.
Baca Juga: Waduh... Setelah Pembubaran FPI, Mahfud MD Blak-blakan: Masyarakat Senang, Hidup Terasa Nyaman
Oleh karena itu, dia menilai terpilihnya Gus Yahya tidak memengaruhi parpol afiliasi Islam.
"Jadi, hal ini karena selama ini pemilih NU secara organik mengarah kepada dua parpol identik, PKB dan PPP tanpa ada arahan struktural dari PBNU," jelasnya.
Dengan demikian, Dedi mengungkapkan pemilih dari NU tidak akan berakibat apa pun terhadap tingkat keterpilihan parpol pada 2024.
Sebab, pemilih NU sudah memiliki tingkat keterpilihan sendiri tanpa komando dari Ketum PBNU Gus Yahya.
"Dengan kondisi itu, terpilihnya Kiai Yahya pun tidak akan mengubah pola pilihan warga NU," imbuhnya. (*)
Baca Juga: Kritik Nicho Silalahi Menyasar Perilaku Menterinya Pak Jokowi: Covid Tidak Berani sama Pejabat!
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Bayu Muhardianto