Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Mengejutkan! Amerika Kuak Tujuan Sebenarnya atas Persaingan dengan China di LCS

Mengejutkan! Amerika Kuak Tujuan Sebenarnya atas Persaingan dengan China di LCS Kredit Foto: AP Photo/Andy Wong
Warta Ekonomi, Washington -

Selama beberapa tahun terakhir, Laut China Selatan (LCS) telah muncul sebagai arena persaingan strategis Amerika Serikat dan China.

China telah banyak melakukan tindakan di LCS meliputi pembangunan pulau dan konstruksi pangkalan yang ekstensif di lokasi yang didudukinya di Kepulauan Spratly, serta tindakan oleh pasukan maritimnya untuk menegaskan klaim China terhadap klaim yang bersaing oleh tetangga regional seperti Filipina dan Vietnam.

Dilansir USNI News, Senin (27/12/2021), hal tersebut telah meningkatkan kekhawatiran di antara para pengamat AS bahwa China memperoleh kendali efektif atas LCS. 

LCS dapat dianggap sebagai area yang memiliki kepentingan strategis, politik, dan ekonomi bagi AS dan sekutu serta mitranya.

Tindakan pasukan maritim China di Kepulauan Senkaku yang dikelola Jepang di Laut China Timur (ECS) menjadi perhatian lain bagi pengamat AS. Dominasi China di wilayah dekat laut China --LCS dan ECS, bersama dengan Laut Kuning-- dapat secara substansial memengaruhi kepentingan strategis, politik, dan ekonomi AS di kawasan Indo-Pasifik dan di tempat lain.

Tujuan umum AS melakukan persaingan strategis dengan China di LCS dan ECS tidak terbatas, namun terdiri atas banyak unsur. Washington ingin 1) memenuhi komitmen keamanan AS di Pasifik Barat, termasuk komitmen perjanjian ke Jepang dan Filipina; 2) memelihara dan meningkatkan arsitektur keamanan yang dipimpin AS di Pasifik Barat, termasuk hubungan keamanan AS dengan sekutu perjanjian dan negara mitra; 3) menjaga keseimbangan kekuatan regional yang menguntungkan Amerika Serikat dan sekutu serta mitranya; 4) membela prinsip penyelesaian sengketa secara damai dan menolak munculnya pendekatan alternatif “yang bisa membuat benar” dalam urusan internasional; 5) mempertahankan prinsip kebebasan di laut, juga kadang-kadang disebut kebebasan navigasi; 6) mencegah China menjadi hegemon regional di Asia Timur; 7) dan mengejar tujuan ini sebagai bagian dari strategi AS yang lebih besar untuk bersaing secara strategis dan mengelola hubungan dengan China.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Bagikan Artikel: