PT Penjamin Infrastruktur Indonesia (Persero) atau PII optimis dalam menyambut tahun 2022. Hal tersebut didukung oleh berlanjutnya tren pemulihan ekonomi Indonesia, dengan segala upaya yang dilakukan pemerintah untuk meredam penyebaran Covid-19.
Direktur Utama PT Penjamin Infrastruktur Indonesia (Persero), Muhammad Wahid Sutopo mengungkapkan bahwa dengan adanya pemulihan ekonomi pihaknya pun mengantisipasi kebutuhan penjaminan pembangunan infrastruktur nasional.
“Tahun 2022 tren pemulihan ekonomi akan terus berlanjut. Harapannya pandemi bisa terus terjaga sehingga tren yang baik akan terus berlanjut. Tentunya juga kita antisipsi kebutuhan skema penjaminan, tahun ini kita harapakan bisa 11 penjaminan, 7 Kerjasama Pemerintah dengan Badan Usaha Dalam Penyediaan Infrastruktur (KPBU), dan 4 non KPBU,” kata Sutopo, dalam acara Ngobrol Santai, di Jakarta, Rabu (29/12/2021).
Baca Juga: Erick Thohir Tekankan Infrastruktur Berkelanjutan Saat Tinjau Kesiapan G20 di Bali
Ia mengatakan bahwa kebutuhan penyediaan infrastruktur pada tahun 2019-2024 mencapai sebesar Rp6.445 Triliun, meningkat 34% dibandingkan periode 2015-2019. Pemerintah pun perlu mendorong partisipasi & investasi swasta melalui skema Kerjasama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU).
“Harapannya kita juga dapat berkontribusi dari kontinuitas proses pemulihan dan kebutuan infrastruktur. Karena infrastrutur erat kaitannya dengan kondisi ekonomi dan kesehatan masyarakat,” tambahnya.
PII pun menegaskan tetap akan menjamin proyek-proyek infrastruktur tahun depan. Dengan adanya jaminan ini, proyek infrastruktur tetap akan berjalan meski penyelenggaranya tengah hadapi masalah keuangan.
Baca Juga: PT PII Lakukan Pembinaan UMKM di Situbondo, Bupati Situbondo Bilang Begini...
Dalam kesempatan yang sama, Direktur Eksekutif Bisnis PT Penjamin Infrastruktur Indonesia (Persero), Andre Permana menuturkan nilai proyek yang dijaminkan sebesar Rp 37 triliun pada tahun depan. Proyek itu terdiri dari empat sektor yaitu jalan tol, transportasi, kesehatan, dan pengelolaan sampah.
"Dari proyek apa saja yg akan kt jamin ada sekitar 7 proyek untuk KPBU yang membentuk nilai sebesar itu. Ada satu proyek Misalnya di sektor transportasi, yaitu Bandara Singkawang. Terus juga proyek Jalan ada proyek Jalan tol Cikunir-Ulujami yang di Jakarta dan Jawa Barat,” kata Andre.
"Dan juga Proyek jalan tol Bali dari Bilimanuk-Mengwi Itu juga proyek yang rencananya akan diselesaikan. Mungkin juga ada proyek pengelolaan sampah di Legok Nangka di Jawa Barat, itu yang untuk sektor pengolahan sampah. Jadi kurang lebih itu gambaran beberapa. Dan juga penyediaan fasilitas uji kendaraan di Kemenhub, Proving Ground di Bekasi," tambah Andre.
Terkait dengan kinerja keuangan, PII menargetkan pendapatan usaha sebesar Rp954 miliar hingga Oktober 2021 perseroan sudah mencapai 84% dari target Rp762 miliar. Dimana, laba bersih hingga 2021 diharapkan Rp565 miliar dengan margin laba bersih sebesar 64%.
Adapun, sejak berdiri hingga Desember 2021 perseroan talah menjaminkan 37 proyek infrastruktur dengan nilai proyek mencapai Rp 340 triliun.
Adapun, penjaminan proyek infrastruktur yang paling tinggi pada sektor pembangunan jalan dengan nilai investasi Rp169 triliun dan diikuti oleh sektor ketenagalistrikan dengan investasi Rp142 triliun.
Baca Juga: Triwulan III, PII Indonesia Meningkat jadi US$275,9 Miliar
"Demikian pula di sektor telekomunikasi informatika, air minum, serta kawasan wisata ini kawasan wisata Mandalika yang sudah dikenal sebagai tempat pelaksanaan Moto GP dan Superbike," kata Sutopo.
Sutopo menambahkan, sebaran proyek yang dijaminkan PII juga tersebar mulai dari Indonesia bagian barat hingga timur. Ia menyebut, PII akan memberikan kesempatan menjaminkan proyek infrastruktur bakal digarap oleh pemerintah daerah.
"Artinya upaya dari kami untuk memperluas dan memberi kesempatan yang sama bagi setiap proyek di setiap daerah untuk memiliki proyek yang dikerjasamakan selalu kami dukung," pungkas Sutopo.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Annisa Nurfitri
Editor: Annisa Nurfitri