Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Elektabilitas Parpol Diujung 2021, Begini Urutannya

Elektabilitas Parpol Diujung 2021, Begini Urutannya Kredit Foto: Antara/Zabur Karuru
Warta Ekonomi, Jakarta -

Menjelang pergantian tahun, dua partai politik utama di kubu pemerintah masih tetap unggul, yaitu Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) dan Partai Gerindra. Temuan survei yang dilakukan INDOMETER menunjukkan PDIP meraih elektabilitas tertinggi sebesar 16,5 persen, disusul Gerindra 13,1 persen.

Pada papan tengah Partai Solidaritas Indonesia (PSI) memantapkan diri dengan elektabilitas 5,1 persen.

Baca Juga: Eng Ing Eng... Ini Dia Urutan Gubernur Paling Berpengaruh 2021, Ternyata yang Pertama Adalah...

"PDIP dan Gerindra unggul dalam peta elektabilitas partai politik menuju Pemilu 2024, sedangkan PSI makin mantap berada di papan tengah," ungkap Direktur Eksekutif lembaga survei INDOMETER Leonard SB dalam keterangan tertulis kepada pers di Jakarta, Kamis (30/12).

Partai-partai di lingkaran pemerintah cenderung mendominasi peta elektoral. Selain PDIP dan Partai Gerindra, berikutnya ada PKB (7,8 persen) dan Golkar (7,3 persen). Sedangkan dua partai oposisi berada di papan tengah, yaitu PKS (6,4 persen) dan Demokrat (4,8 persen).

Partai-partai lainnya adalah Nasdem (4,0 persen) dan PPP (2,6 persen) yang juga berada di kubu pemerintah.

"Selama era Presiden Jokowi terjadi pemusatan kekuasaan di tubuh negara secara efektif, diikuti dengan kooptasi hampir semua partai politik di barisan pemerintah," tandas Leonard.

Berbagai kritik dan protes yang dilancarkan oposisi, dengan memanfaatkan sentimen di tengah masyarakat dan demonstrasi, tampak tak berhasil menggoyahkan posisi pemerintah. Terbukti berbagai peraturan perundang-undangan yang dinilai kontroversial dengan mudah diloloskan oleh parlemen, seperti UU Cipta Kerja.

Baca Juga: Demokrat Sindir Pemerintah, Katanya Jokowi Masih Kalah dari SBY Kalo Soal Ini

Demikian pula dengan revisi UU Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), yang selama bertahun-tahun mendapat penentangan yang luas bisa berjalan dengan mulus.

Sementara itu geliat partai-partai baru mulai muncul dengan kehadiran Partai Ummat (1,7 persen) yang berpotensi mengancam partai yang sama-sama didirikan oleh Amien Rais, yaitu PAN (1,5 persen). Berikutnya ada Gelora (1,0 persen) yang didirikan oleh mantan-mantan kader PKS.

Sisanya merupakan partai-partai papan bawah, yaitu Perindo (0,9 persen), Hanura (0,7 persen), PBB (0,5 persen), Berkarya (0,3 persen), PKPI (0,2 persen), dan partai baru Masyumi Reborn (0,1 persen). Partai Garuda nihil dukungan, sedangkan partai-partai baru lainnya 0,5 persen, dan tidak tahu/tidak jawab 25,0 persen.

Meskipun demikian, peta elektoral partai politik masih bisa berubah seiring pembentukan koalisi untuk mengusung pasangan capres-cawapres.

Baca Juga: Rocky Gerung Tanggapi Survei PDIP yang Selalu Tinggi: Ada Suap Angket?

"Setidaknya sudah ada arah kemunculan dua poros di kubu pemerintah, antara PDIP-Gerindra yang berencana mengusung Prabowo-Puan, dan Nasdem yang condong mendukung Anies Baswedan," pungkas Leonard.

Survei INDOMETER dilakukan pada 11-20 Desember 2021 terhadap 1.200 responden di seluruh provinsi di Indonesia, yang dipilih secara acak bertingkat survei (multistage random sampling). Wawancara dilakukan secara tatap muka dengan menerapkan protokol kesehatan Covid-19. Margin of error survei sebesar ±2,98 persen dan pada tingkat kepercayaan 95 persen.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Adrial Akbar

Bagikan Artikel: