PT PLN (Persero) kembali meresmikan Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) di kantor Direktorat Jenderal Ketenagalistrikan, Jakarta, Selasa (4/1/2022). Dengan diresmikanya dua SPKLU ini, jumlah stasiun pengisian kendaraan listrik tersebut bertambah menjadi 219 unit di seluruh Indonesia.
Direktur Niaga dan Manajemen Pelanggan PLN, Bob Saril mengatakan, peresmian ini bertujuan untuk mendorong upaya transisi energi yang dicanangkan oleh pemerintah, yaitu target net zero emission (NZE) pada 2060.
Baca Juga: PLN Pastikan Pasokan listrik Tahun Baru Aman
"Biayanya lebih ekonomis dan lebih berwawasan lingkungan dibanding mobil internal combustion engine (ICE)," ujar Bob dalam peresmian SPKLU di Kantor Ditjen Ketenagalistrikan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral, Selasa (4/1/2022).
Bob mengatakan bahwa PLN mendapatkan amanat sesuai Keputusan Presiden Nomor 55/2020 dan Keputusan Menteri ESDM No 13/2020 untuk menyediakan infrastruktur ketenagalistrikan. Salah salah satunya adalah stasiun pengisian kendaraan listrik.
"PLN juga diminta untuk sediakan SPKLU di tempat umum. Saat ini sudah ada 114 SPKLU yang disediakan," ujarnya.
Bob melanjutkan, penggunaan mobil listrik lebih hemat dibandingkan dengan mobil bertenaga BBM. Ia menyertakan estimasi perhitungan biaya yang dibutuhkan. Dengan asumsi bensin jenis Pertamax seharga Rp9.000-an per liter, mampu menempuh jarak sekitar 10 kilometer.
"Sementara, kalau listrik 1KWh yang bisa menempuh 10km itu biasanya Rp1.144," ujarnya.
Begitu pula dengan jumlah karbondioksida yang dihasilkan baik dari kendaraan listrik maupun BBM. Dengan asumsi PLTU batu bara penuh penghasil listrik, per kWh hanya mengeluarkan 0,85 kilo per kWh.
"Kalau ICE per satu liter mengeluarkan 2,4 kilo, jadi kurang lebih (kendaraan listrik) seperempat kalinya daripada ICE, jadi sudah menghemat dan ramah lingkungan," ujar Bob.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Djati Waluyo
Editor: Puri Mei Setyaningrum