Bill Gates Siapkan Dana Rp214 Triliun untuk Proyek Teknologi Bersih di Negara Ini!
Pendanaan publik-swasta yang didukung oleh miliarder Microsoft Bill Gates, Breakthrough Energy Catalyst (BEC), dilaporkan berencana untuk menginvestasikan hingga USD15 miliar (Rp214 triliun) dalam proyek-proyek teknologi bersih di seluruh AS, Inggris, dan Uni Eropa.
BEC, dana yang berada di dalam Breakthrough Energy Group yang didirikan oleh Gates pada tahun 2015, telah mengumpulkan lebih dari USD1,5 miliar (Rp21,4 triliun) dari bisnis dan organisasi amal sejauh ini.
Tetapi, direktur pelaksana BEC, Jonah Goldman mengatakan kepada Financial Times bahwa dana tersebut berencana untuk menjadi 10 kali lipat dari jumlah itu atau USD15 miliar.
Baca Juga: 2021 Jadi Tahun Terberat, Ternyata Ini Alasan Bill Gates Gak Bikin Resolusi Tahun Baru!
Melansir CNBC International di Jakarta, Selasa (11/1/22) untuk menyebarkan dana USD15 miliar, Goldman mengatakan kepada FT bahwa dana tersebut berencana untuk menggunakan struktur keuangan yang inovatif dan perjanjian kemitraan.
“Kami adalah pembiayaan last-mile dan karenanya, kami akan menjadi modal paling berisiko di sana,” ujar Goldman. “Kami benar-benar mencoba menunjukkan jalur teknologi mana yang paling efektif.”
Di situs webnya, Breakthrough Energy menggambarkan BEC sebagai “program untuk menunjukkan pembiayaan, produksi, dan membeli solusi baru yang akan menopang ekonomi rendah karbon.”
BEC awalnya akan fokus pada penangkapan udara langsung, hidrogen hijau, penyimpanan energi jangka panjang, dan bahan bakar penerbangan berkelanjutan.
Dana tersebut berencana untuk berinvestasi dalam proyek-proyek besar yang tidak akan layak secara finansial, tetapi akan memberikan sumbangan filantropi, investasi ekuitas sub-pasar dan perjanjian offtake produk, menurut FT.
Pada bulan September, BEC mengumumkan bahwa mereka telah mendapatkan investasi dari Microsoft, BlackRock, General Motors, American Airlines, Boston Consulting Group, Bank of America dan ArcelorMittal. Mereka juga telah menerima dukungan dari Departemen Energi AS dan badan eksekutif UE, Komisi Eropa.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Fajria Anindya Utami
Editor: Fajria Anindya Utami
Tag Terkait: