- Home
- /
- Kabar Finansial
- /
- Bursa
Sugih Energy Bak Hidup Segan Mati Tak Mau! Bos Mundur Berjemaah: Gak Punya Duit, Gak Ada yang Mau...
Hidup segan mati tak mau, begitulah kiranya gambaran nasib PT Sugih Energy Tbk (SUGI) saat ini. Masih berdiri sebagai sebuah perusahaan, namun sayangnya tak punya uang, karyawan, bahkan kantornya pun sudah disegel.
Mempertimbangkan kondisi perusahaan, lima pengurus yang terdiri atas tiga direksi dan dua komisaris SUGI pun ramai-ramai mengundurkan diri. Dalam suratnya di keterbukaan informasi, direksi SUGI yang pamit meliputi Walter Rudolf Kaminsky selaku Presiden Direktur, David K. Wiranata selaku Direktur, dan Lawrence T.P. Siburian selaku Direktur. Baca Juga: Kaleidoskop 2021: Ramai-Ramai Dirut & CEO Mundur dari Perusahaan, Ada Bukalapak hingga Bukopin!
Sementara dua dewan komisaris yang juga mundur ialah Fadel Muhammad selaku Presiden Komisaris Independen dan Sany Kharisman Wisekay selau Komisaris Independen. Kelimanya menyatakan resmi mundur sejak akhir 2021 lalu dan kini kepengurusan SUGI diserahkan sepenuhnya kepada pemegang saham pengendali.
Ada beberapa hal yang menjadi pertimbangan pengurus untuk mengundurkan diri, salah satunya adalah tidak ada dana atau kas perusahaan, bahkan hanya untuk melaksanakan RUPST. Para pemegang saham pun disebut tidak ada yang mau menginvestasikan uangnya dalam perusahaan.
"Direksi telah menghubungi para pemegang saham, akan tetapi dari pihak pemegang saham tidak ada yang mau menaruh uang di perusahaan guna dapat menyelenggarakan RUPS Tahunan," tegas kelimanya, dilansir pada Jumat, 14 Januari 2022.
Tak sampai di situ, para pengurus juga membeberkan fakta bahwa SUGI saat ini tidak memiliki karyawan dan kantor karena sudah disegel oleh manajemen gedung lantaran belum membayar sewa sejak kelimanya belum diangkat menjadi pengurus. Kemudian, Walter Rudolf Kaminsky merupakan WNA yang belum memiliki KITAS dan Izin Kerja membuatnya hingga kini tidak bisa bekerja sebagai Presiden Direktur.
"Perusahaan tidak memiliki karyawan lagi karena perusahaan tidak memiliki uang untuk membayar gaji karyawan sejak awal tahun 2019. Program kerja perusahaan tidak bisa dilaksanakan karena tidak ada uang di dalam perusahaan," tegasnnya lagi.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Lestari Ningsih
Editor: Lestari Ningsih
Tag Terkait: