Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Startup 'Haus!' Catatkan Pendapatan 250 Miliar Rupiah (17,53 JutaDolar AS) Sepanjang 2021

Startup 'Haus!' Catatkan Pendapatan 250 Miliar Rupiah (17,53 JutaDolar AS) Sepanjang 2021 Kredit Foto: Haus
Warta Ekonomi, Jakarta -

Startup asal Indonesia yang bergerak di bidang makanan dan minuman (F&B) kekinian 'Haus!' mencatat performa bisnis yang gemilang sepanjang tahun 2021 dengan raupan pendapatan yang mencapai 250 miliar rupiah. Kinerja baik tersebut ditopang oleh catatan penjualan produk dari 162 gerai Haus! yang mencapai rerata penjualansenilai 6,5 juta rupiah per harinya.

CEO & Co-Founder 'Haus!' Gufron Syarif mengatakan pertumbuhan bisnis ‘Haus!’ yang berkelanjutan merupakan salah satu target perusahaan yang ingin dijaga. “Sejak didirikan pada tahun 2018, 'Haus!' ingin menjadi perusahaan yang tumbuh secara berkelanjutan dengan misi untuk menyebarkan kebahagiaan lewat segelas minuman”.

Baca Juga: Link Net Targetkan Pendapatan Tumbuh 30% pada 2022

Berbeda dengan startup F&B sejenis, 'Haus!' tidak menerapkan sistem franchise (waralaba) dalam ekspansi bisnisnya, tetapi seluruh gerai dimiliki atau dikelola penuh oleh manajemen 'Haus!'. “Dengan menerapkan sistem seperti ini, kami dapat menghadirkan pengalaman yang terbaik bagi pelanggan lewat produk dan layanan 'Haus!' karena manajemen memiliki kendali penuh terhadap setiap gerai yang beroperasi,” tegas Gufron.

Dalam tiga tahun perjalanannya, 'Haus!' telah menjangkau sejumlah kota di Indonesia, bahkan hingga kota di luar Jabodetabek seperti Surabaya, Bandung, Jogja, Solo, Karawang, Serang, dan Cilegon yang cukup antusias terhadap produk ‘Haus!’. “Kami sangat gembira dengan animo masyarakat Indonesia yang menilai kualitas produk kami tidak kalah dengan kompetitor sejenis yang bermain di segmen lebih premium,” kata Gufron.

“Kami optimistis untuk terus bersaing di segmen produk minuman kekinian ini sekaligus menjangkau target pasar 'Haus!' yang merupakan masyarakat dari kalangan aspiring middle class dan middle class karena saat ini lebih dari 60% komposisi penjualan produk 'Haus!' ditopang oleh aplikasi agregator layanan pesanan antar online seperti GoFood, GrabFood, dan ShopeeFood,” lanjutnya.

Hal tersebut diperkuat dengan data Laporan eConomy 2021 yang dirilis Google, Temasek, dan Bain & Company yang menyebutkan peningkatan sektor layanan pesan antar sebesar 36% di Indonesia pada tahun 2021 dan diprediksi akan terus meningkat hingga tahun 2025 dengan GMV (gross merchandise value) yang mencapai 16,8 miliar dolar AS. Tren ini juga berkontribusi terhadap peningkatan pendapatan penjualan 'Haus!' sebesar 54,5% dari 11 juta dolar AS (156 miliar rupiah) pada tahun 2020 menjadi 17,53 juta dolar AS (252 miliar rupiah) pada tahun 2021.

Laporan eConomy 2021 juga menyoroti tentang beralihnya kebiasaan masyarakat Indonesia yang mulai menggunakan layanan digital dengan tambahan 21 juta pengguna baru layanan tersebut sejak semester pertama 2021, yang 72 persennya berasal dari kota non-metropolitan.

“‘Haus!’ sendiri memiliki basis pelanggan yang cukup kuat di wilayah non perkotaan. Gerai yang berada di kota seperti Sukabumi, Gresik, dan Sidoarjo misalnya, volume transaksi penjualannya tidak kalah dengan gerai kami yang ada di Jabodetabek. Oleh sebab itu 'Haus!' juga akan terus berekspansi ke kota tier 2, tier 3 dan tier 4 untuk menjadi brand minuman favorit bagi seluruh masyarakat Indonesia,” kata Gufron.

Pada awal tahun 2022, Gufron menargetkan untuk melipatgandakan pendapatan ‘Haus!’ menjadi 50 juta dolar AS atau setara dengan 719 miliar rupiah. Untuk mencapai hal tersebut, 'Haus!' akan fokus dengan rencana ekspansi yang agresif dengan menambah sekitar 338 gerai baru di 2022 guna mempertahankan kepemimpinan brand 'Haus!' di pasar minuman kekinian.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Alfi Dinilhaq

Tag Terkait:

Bagikan Artikel: