Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Belanda Marah-marah hingga Laporkan Sejarawan Indonesia ke Polisi karena Pendapat Ini

Belanda Marah-marah hingga Laporkan Sejarawan Indonesia ke Polisi karena Pendapat Ini Poeple melihat Night Watch Rembrandt yang terkenal, yang kembali dipajang dalam ukuran aslinya, dengan bagian-bagian yang hilang untuk sementara dipulihkan dalam sebuah pameran yang dibantu oleh kecerdasan buatan, di Rijksmuseum di Amsterdam, Belanda 23 Juni 2021. | Kredit Foto: Reuters/Piroschka van de Wouw
Warta Ekonomi, Jakarta -

Sejarawan asal Indonesia Bonnie Triyana dilaporkan ke polisi Belanda karena berpendapat tentang istilah "Periode bersiap". Dia dilaporkan oleh Federasi Hindia Belanda (FIN).

Pernyataan soal ‘periode bersiap’ ini sudah ramai dibahas hingga parleman Belanda. Diketahui, polemik ini muncul setelah Bonnie yang menghapus istilah 'bersiap' dalam pameran Revolusi! Indonesia Merdeka di Rijksmuseum.

Bonnie sendiri merupakan kurator tamu di sana. Profesor asal Belanda Ruben menilai pendapat Bonnie Triyana mengenai istilah "bersiap" dalam sejarah penjajahan oleh Belanda periode 1945-1946 merupakan tindakan yang tepat.

Menurut dia, Sejarawan Indonesia itu sudah tepat berpendapat bahwa istilah "bersiap" berkonotasi Kolonial, bahkan berkonotasi rasis, kata Ruben seperti yang dikutip NRC, Senin (24/1/2022).

Diketahui, Istilah ini digunakan di negara Indonesia untuk periode kekerasan selama perjuangan kemerdekaan koloni kemudian Hindia Belanda.

Di mata Bonnie Triyana, istilah ‘bersiap ‘nama itu kurang lebih rasis.

"Karena istilah bersiap selalu menggambarkan orang Indonesia yang primitif dan tidak beradab sebagai pelaku kekerasan, yang tidak sepenuhnya bebas dari kebencian rasial".

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Tag Terkait:

Bagikan Artikel: