Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Jejak Amerika dalam Krisis Rusia-Ukraina, Hal-hal Ini Wajib Diketahui

Jejak Amerika dalam Krisis Rusia-Ukraina, Hal-hal Ini Wajib Diketahui Kredit Foto: Reuters/Oleksandr Klymenko
Warta Ekonomi, Washington -

Ketegangan dua negara antara Ukraina dan Rusia yang kian naik eskalasinya kini menjadi perhatian dunia terlebih mengundang reaksi dari Amerika Serikat (AS) dan NATO. Perkembangan terbaru, AS sendiri sudah menarik semua stafnya dari Kedubes AS di Kiev keluar dari Ukraina.

Hal itu terjadi di tengah ketegangan politik dan keamanan yang terjadi termasuk dengan bersiaganya pasukan Rusia di perbatasan dilansir Aljazeera, Kamis (27/1/2022).

Baca Juga: Erdogan Berharap Rusia Tidak Melakukan Serangan Bersenjata dan Menduduki Ukraina

Dalam sebuah pernyataan pada hari Minggu, Departemen Luar Negeri AS juga mengatakan bahwa staf kedutaan yang tidak terlalu krusial perannya dapat meninggalkan Ukraina dengan biaya pemerintah dan bahwa semua orang Amerika harus segera meninggalkan negara itu.

Berbicara pada hari Minggu, Menteri Luar Negeri (AS), Antony Blinken menolak seruan untuk segera menjatuhkan sanksi ekonomi terhadap Rusia. AS tak ingin hal itu akan dianggap melemahkan kemampuan Barat untuk mencegah potensi agresi Rusia terhadap Ukraina. 

“Tujuan dari sanksi itu adalah untuk mencegah agresi Rusia. Jadi jika dipicu sekarang, Anda kehilangan efek jera,” kata Blinken kepada CNN Amerika dalam sebuah wawancara pada hari Minggu.

Lalu apa saja sebenarnya hal-hal yang perlu diketahui dalam krisis Ukraina dan ketegangan yang terjadi antara Rusia dan AS di dalamnya?

1. Jejak Krisis Ukraina

Ketegangan antara Ukraina dan Rusia mencapai puncaknya dalam beberapa tahun terakhir. Hal itu terjadi dengan penambahan pasukan Rusia di dekat perbatasan kedua negara yang memicu kekhawatiran bahwa Moskow dapat melancarkan invasi.

Ukraina telah memperingatkan bahwa Rusia sedang mencoba untuk mengacaukan negara itu sebelum invasi militer yang direncanakan.

Sementara kekuatan Barat telah berulang kali memperingatkan Rusia terhadap tindakan agresif lebih lanjut terhadap Ukraina. Kremlin membantah bahwa pihaknya berencana untuk menyerang.

Di sisi lain Rusia menganggap bahwa dukungan NATO untuk Ukraina termasuk peningkatan pasokan senjata dan pelatihan militer merupakan ancaman yang berkembang di sisi barat Rusia.

Baca Juga: Tegas! Bule Inggris Eks Napi Narkoba Diusir dari Bali

Halaman:

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Bagikan Artikel: