Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Launching Hari Pers Nasional (HPN) 2022, Ini Sederet Peraih Anugerah Jurnalistik Adinegoro

Launching Hari Pers Nasional (HPN) 2022, Ini Sederet Peraih Anugerah Jurnalistik Adinegoro Kredit Foto: Panitia HPN 2022
Warta Ekonomi, Jakarta -

Pengumuman pemenang Anugerah Jurnalitik Adinegoro yang dikemas bersamaan dengan Launching Hari Pers Nasional (HPN) 2022 dan disiarkan secara langsung dari studio TVRI Jakarta, Minggu (30/1/2022) malam, menandai dibukanya rangkaian kegiatan HPN hingga hari puncak 9 Februari 2022, di Kendari Sulawesi Tenggara nanti.

Hadir Dirjen Kominfo Usman Kansong, Ketua KPI Pusat Agung Suprio, Wakil Ketua Dewan Pers Hendry CH Bangun, Ketua Umum PWI Pusat dan juga Penanggung Jawab HPN, Atal Sembiring Depari, Ketua KPI Pusat Agung Supri, Direktur Program dan Berita LPP TVRI Irianto, serta Sekda Pemprov Sultra Nur Endang Abbas.

Baca Juga: Rangkaian HPN 2022, Kemen-LHK dan PWI Pusat Gelar Workhsop Rehabilitasi Mangrove

Ketua Panitia Tetap Anugerah Jurnalistik Adinegoro PWI Pusat, Rita Sri Hastuti, di sela launching HPN terbut menjelaskan bahwa setelah melalui proses penjurian yang saksama, para pemenang Anugerah Jurnalistik Adinegoro 2021 akhirnya resmi diperoleh.

"Anugerah Jurnalistik Adinegoro bukan hanya sekadar Anugerah Adinegoro. Ini adalah kebanggaan kalangan pers di Indonesia. Semula ini dimulai tahun 1974, diawali oleh PWI Jaya, kemudian pada tahun 2009 diangkat oleh PWI Pusat, dan menjadi lebih luas kategorinya. Sekarang ada enam, yang semula satu kategori," ulas Rita Sri Hastuti menceritakan sejarah penghargaan tertinggi bagi karya jurnalistik di Tanah Air ini, dikutip dari siaran pers di Jakarta, Senin (31/1/2022).

Proses penjurian berlangsung selama bulan Desember 2021 secara virtual mengingat situasi masih pandemi Covid-19. Total ada enam kategori yang dilombakan: liputan berkedalaman untuk media cetak, liputan berkedalaman untuk media siber, liputan berkedalaman untuk media televisi, liputan berkedalaman untuk media radio, foto berita untuk media cetak dan media siber, serta karikatur opini untuk media cetak dan media siber.

Kategori in-depth reporting Media Cetak dan Siber

Pemenang Kategori Media Cetak oleh Andy Riza Hidayat, Dhanang David Aritonang, Insan Alfajri, Irene Sarwindaningrum dari Harian Kompas berjudul "Berbahaya, Masker Medis Palsu Beredar di Masyarakat" yang diterbitkan 3 April 2021.

Ketua Juri Anugerah Adinegoro 2021 untuk Kategori In-Depth Reporting Media Cetak, Putut Tri Husodo, menjelaskan bahwa isu yang diangkat dalam artikel tersebut agak orisinil. Sebab, jarang ada wartawan lain mengincar teknis sedetail seperti disajikan Andy Riza dkk.

Poin lain yang disorotinya adalah wawancara ke berbagai pihak juga cukup luas. "Dengan demikian, saya memberikan apresiasi tertinggi untuk karya ini meski dalam penyajiannya garing, tidak terlalu colourful, bahasanya resmi. Ini kelemahan satu-satunya," ucap mantan Wakil Pemimpin Redaksi Gatra dan mantan wartawan Majalah Tempo ini.

Untuk Kategori Media Siber dimenangi Sunariyah dan M. Ilman Nafiā€™an dari IDN Times.com dengan judul "Bertaruh Nyawa, Berjuang Melawan Ganasnya COVID-19" yang diterbitkan 29 November 2021.

Mulharnetti Syas selaku juri kategori in-depth reporting media siber bersama Yoko Sari dan Priambodo RH sepakat memilih artikel karya tim IND Times.com tersebut. Dari segi tema terkait Covid-19, menurut Netti, begitu Mulharnetti Syas disapa, lebih tetap sasaran, utamanya persepsi menggiring opini publik dan kedalaman materi.

Kategori in-depth reporting Televisi dan Radio

Pemenang Kategori Televisi diraih oleh Miftah Faridl, Aga Dipa, Agoes Soekarno dari CNN Indonesia TV bertajuk "Menghapus Mereka Yang Mati" yang ditayangkan 22 Oktober 2021.

Ketua Juri Kategori Televisi, Nurjaman Mochtar, melihat karya Miftah dkk. mengonfirmasi angka-angka tentang orang mati di tengah pandemi. Angka-angka ini menjadi acuan pengambil keputusan, tapi tidak diungkapkan ke publik.

"Jadi data-data ini dikeluarkan tidak sesuai dengan kenyataan, wartawan ini, saya melihat 'Menghapus Jejak Kematian' pada keakurasian yang baik karena ini bisa untuk diambil keputusan. Ini selisihnya hingga 5 persen ke atas, terakhir closing-nya adalah bahwa kematian ini bukan sekeaar angka," tuturnya.

Selanjutnya, pemenang Kategori Radio adalah Taufik, Ramli, dan Dian dari RRI Sintang berjudul "Oksigen Terakhir untuk Ayah" yang disiarkan 3 Agustus 2021.

Frank Pedak yang menjadi juri kategori ini langsung mengomentari judul siaran berdurasi sekitar 7 menit tersebut. "Sangat puitis dari judulnya. Dia juga menggunakan metode induksi yang umumnya digunakan dalam pemuatan human interest," puji Frank.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Puri Mei Setyaningrum

Bagikan Artikel: