PT Austindo Nusantara Jaya Tbk (ANJ) menutup tahun 2021 dengan capaian kinerja positif dan meraih penghargaan dalam bidang lingkungan, sosial, dan tata kelola perusahaan (environmental, social, and governance, atau ESG).
Dua anak perusahaan ANJ, PT Sahabat Mewah dan Makmur (SMM) dan PT Austindo Nusantara Jaya Agri (ANJA), berhasil meraih penghargaan PROPER Emas dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK). ANJ juga mendapatkan pengakuan dari sejumlah lembaga penilai kinerja ESG dan keterbukaan di tingkat global.
Baca Juga: Anak Perusahaan ANJ di Papua Raih Sertifikasi RSPO, Perkuat Eksistensi Kelapa Sawit Berkelanjutan
ANJ menempati peringkat ketiga terbaik dari 92 perusahaan agrikultur di dunia yang dinilai Sustainalytics, lembaga pemeringkat risiko ESG perusahaan. Di samping itu, dalam hal pengungkapan komitmen dan tindakan terkait hutan yang dilakukan lembaga nirlaba internasional, Carbon Disclosure Project (CDP), ANJ memperoleh kategori Leadership, kategori tertinggi yang dicapai oleh perusahaan kelapa sawit.
Grup ANJ juga berada pada peringkat 12 dari 100 produsen, pengolah dan pedagang minyak kelapa sawit dalam hal transparansi praktik keberlanjutan yang dinilai oleh Sustainability Policy Transparency Toolkit (SPOTT).
"Kepercayaan dan penghargaan dari para pemangku kepentingan, termasuk pemerintah dan masyarakat, memotivasi kami untuk terus menjadi yang terdepan dalam penerapan ESG serta memicu semangat meningkatkan produksi dengan memerhatikan aspek keberlanjutan," ungkap Lucas Kurniawan, Direktur Utama ANJ, dalam keterangan tertulis di Jakarta, Kamis (3/2/2022).
Targetkan Volume Produksi CPO 15%
Pada tahun 2021, ANJ berhasil membukukan volume produksi CPO (crude palm oil) sebesar 262.683 ton atau meningkat sebesar 7,4% dibandingkan tahun sebelumnya sebesar 244.485 ton. Sebanyak 62.022 ton dari capaian produksi 2021 merupakan produksi di kuartal keempat.
Peningkatan produksi berdampak positif terhadap kinerja perusahaan karena tingginya harga jual rata-rata (HJR) CPO pada tahun 2021. Hingga 30 September 2021, HJR mencapai US$752 per MT yang membuat ANJ berhasil membukukan laba bersih sebesar US$26 juta.
Lucas menjelaskan, pihaknya memperkirakan bahwa HJR yang dibukukan oleh ANJ selama periode tahun 2021 mencapai lebih dari US$800 per MT sehingga mereka optimis bahwa kinerja operasi dan keuangan tahun 2021 akan sangat baik. ANJ menargetkan pertumbuhan volume produksi CPO sebesar 15% untuk tahun 2022 serta target kenaikan rata-rata sebesar 8% per tahun selama lima tahun mendatang.
"Kami yakin dapat mencapai target pertumbuhan ini melalui penerapan strategi peremajaan kembali yang telah kami lakukan sejak 2014. Selain itu, inovasi di bidang agronomi berkelanjutan, seperti penerapan teknologi fertigasi dan aplikasi pupuk organik telah membantu meningkatkan produktivitas kebun sekaligus memitigasi risiko terkait perubahan iklim," kata Lucas.
Dengan penerapan inovasi tersebut, Luncas menyebut, ANJ berhasil menjaga kelembaban tanah serta mengendalikan dampak biaya pupuk kimia yang meningkat pesat akhir-akhir ini. Penggunaan pupuk organik berhasil mengurangi ketergantungan terhadap pupuk anorganik hingga 50%. Sementara itu, penerapan fertigasi berhasil menjaga asupan nutrisi tanaman sawit dan kelembaban air sehingga produktivitasnya terjaga.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Puri Mei Setyaningrum
Tag Terkait: