Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Bank Mandiri Berkomitmen Membangun Iklim Investasi Kondusif

Bank Mandiri Berkomitmen Membangun Iklim Investasi Kondusif Kredit Foto: Antara/Sigid Kurniawan
Warta Ekonomi, Jakarta -

Direktur Treasury & International Banking PT Bank Mandiri (Persero) Tbk, Panji Irawan, mengatakan bahwa Bank Mandiri berkomitmen membangun iklim investasi yang kondusif di Indonesia.

Komitmen tersebut menurutnya sudah mulai direalisasikan antara lain melalui keberadaan kantor luar negeri (KLN) Bank Mandiri.

Baca Juga: Bank Mandiri Optimis Kinerja Ekonomi Indonesia Akan Tumbuh Lebih Kuat

"Saat ini kantor luar negeri Bank Mandiri berada di Shanghai (Tiongkok), Hongkong, Singapura, Kuala Lumpur (Malaysia), London (UK), Cayman Island, dan Dili (Timor Leste)," ujar Panji dalam Mandiri Investment Forum 2022, Rabu (9/2/2022).

Panji mengatakan, hadirnya KLN Bank Mandiri bukan hanya memfasilitasi kepentingan korporasi Indonesia di luar negeri, melainkan juga untuk menjembatani kebutuhan korporasi global.

"Kehadiran KLN Bank Mandiri ini juga berperan untuk menjembatani kebutuhan korporasi global yang telah ataupun akan berbisnis di Indonesia, misalnya melalui jasa advisory atau fasilitator perdagangan," ujarnya.

Kegiatan tersebut sudah mulai dilakukan, salah satunya melalui pengembangan Wholesale Digital Super Platform Kopra by Mandiri yang dapat memberikan solusi atas berbagai kebutuhan finansial dan transaksi nasabah korporasi bahkan UMKM.

"Hasilnya, sampai dengan akhir 2021 lalu platform digital Kopra by Mandiri mencatatkan transaksi wholesale channel sebesar Rp13.500 triliun dan mampu melayani transaksi trade finance sebesar Rp553 triliun serta bank guarantee mencapai Rp94,3 triliun," jelasnya.

Panji melanjutkan, dalam forum yang dihelat Mandiri juga membahas beragam topik untuk merespons tantangan global, seperti normalisasi kebijakan dan potensi kenaikan suku bunga global sebagai respons tingginya inflasi akibat dampak dari permasalahan rantai pasok, serta kenaikan harga-harga komoditas.

Merespons berbagai tantangan global tersebut, lanjut Panji, berbagai strategi dan kebijakan akan ditempuh oleh otoritas kebijakan dalam upaya menyeimbangkan antara stabilitas ekonomi dan mendorong percepatan pemulihan.

"Kebijakan reformasi struktural juga akan berlanjut dengan fokus pada percepatan transformasi digital serta perekonomian berbasis ESG (environmental, social, and governance) dalam mencapai pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan. Topik-topik ini akan dibahas secara detail pada MIF 2022," tutupnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Djati Waluyo
Editor: Puri Mei Setyaningrum

Bagikan Artikel: