Menteri Perdagangan (Mendag) Muhammad Lutfi meyakini akan terjadi pergeseran komoditas produk ekspor di masa mendatang. Olahan industri diperkirakan akan mendominasi dan menjadi urutan teratas menggantikan hasil tambang serta minyak dan gas.
"Saya yakin ekspor produk-produk olahan industri akan lebih kuat di masa mendatang, jika Indonesia disiplin hilirisasi," kata Mendag, dilansir laman IDX Channel pada Kamis (10/2/2022).
Baca Juga: Perkuat Industri Hilirisasi, Sumber Tani Agung Resources Incar Dana Rp530 Miliar dari Jual Saham
Lebih lanjut disampaikan Mendag, saat ini, besaran ekspor dari hasil olahan industri sudah mencapai 76,49 persen dan diperkirakan akan terus meningkat.
"Produk olahan akan lebih besar di masa mendatang karena dari sisi pertambangan dan migas akan semakin berkurang proporsinya," jelasnya.
Adapun produk-produk yang menopang ekspor sektor olahan industri yakni otomotif, besi baja, dan elektronika.
Perlu diketahui, besi baja Indonesia telah menembus pasar China. Itu artinya, imbuh Mendag, Indonesia mampu memperluas jangkauan ekspor besi baja ke negeri lainnya, bahkan seharusnya bisa tembus negara-negara di Afrika.
Tidak hanya itu, disampaikan Mendag, produk olahan industri yang menjadi primadona negara ekspor, yakni China yakni minyak sawit mentah (crude palm oil/CPO). Sementara untuk ekspor elektronik, Mendag meyakini proses pengiriman ekspor bisa menjangkau negara lain selain Singapura.
"18,3 persen ekspor elektronik Indonesia masuk ke Singapura, itu hanya sebagai negara transit dan akan di ekspor kembali ke negara lain," kata Mendag.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Ellisa Agri Elfadina
Editor: Alfi Dinilhaq
Tag Terkait: