Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

DPR Soroti Tanggung Jawab BP2MI yang Luar Biasa, Eh Tapi... Anggarannya Kecil

DPR Soroti Tanggung Jawab BP2MI yang Luar Biasa, Eh Tapi... Anggarannya Kecil Kredit Foto: BP2MI
Warta Ekonomi, Jakarta -

Anggota Komisi IX DPR RI Irma Suryani Caniago mengatakan, tanggung jawab Badan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) memiliki tugas berat melaksanakan kebijakan pelayanan dalam rangka penempatan dan pelindungan Pekerja Migran Indonesia (PMI).

Namun, dibalik tugasnya yang besar, anggaran yang diterima BP2MI sangat kecil.

"Yang saya ingin tanyakan anggaran BP2MI kecil sekali ya. Apa yang bisa kami bantu terkait dengan anggaran BP2MI ini karena memang tanggung jawabnya sangat luar biasa, mulai dari melindungi semua pekerja migran Indonesia di luar negeri seperti tadi disampaikan juga terkait dengan vaksinasi kemudian dan lain sebagainya," ujar Irma di ruang rapat Komisi IX DPR, Senin (14/2/2022). Baca Juga: Selama Pandemi Sukses Tempatkan 169 Ribu Pahlawan Devisa, BP2MI Diapresiasi DPR

"Bagaimana BP2MI untuk bisa membantu buruh migran kita kalau anggarannya sekecil ini. Tolong disampaikan kepada kami kira-kira berapa anggaran yang bisa dinaikkan atau dibutuhkan BP2MI untuk bisa menyelesaikan persoalan-persoalan ini itu," lanjutnya.

Terkait pelindungan bagi PMI, politikus Partai Nasdem ini menyoroti permasalahan yang selama ini menimpa kepada Anak Buah Kapal (ABK) yang bekerja pada kapal-kapal asing. Menurut Irma, kasus seperti itu perlu ditindaklanjuti lebih serius. Baca Juga: Di Tengah Pandemi, BP2MI Terus Lakukan Inovasi Layanan untuk PMI

"ABK kita ini mohon maaf ya bukan lagi sebagai pekerja tapi sebagai budak perbudakan modern yang dilakukan oleh kapal-kapal asing tempat ABK-ABK kita tersebut bekerja tapi tidak pernah menggubris sama sekali keberadaan-keberadaan mereka yang meninggal," jelasnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Vicky Fadil

Bagikan Artikel: