Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

BI Jabar: Digitalisasi Kunci Pemulihan Ekonomi

BI Jabar: Digitalisasi Kunci Pemulihan Ekonomi Kredit Foto: Rahmat Saepulloh
Warta Ekonomi, Bandung -

Tak dapat dipungkiri lagi, transformasi digital menjadi langkah penting yang harus dilakukan secara terintegrasi, terstruktur dan masif, termasuk diantaranya dalam upaya pengendalian inflasi. 

Kepala Bank Indonesia Jawa Barat, Herawanto mengatakan digitalisasi mampu menerobos sekat jarak dan waktu secara lebih efektif; meningkatkan interkonektivitas antarpenduduk dan antarbisnis sehingga mampu menciptakan efisiensi ekonomi karena rantai distribusi barang dan jasa semakin pendek.

Baca Juga: Persiapan G20, Bank Indonesia Terus Lakukan Konsolidasi Dengan Kemenkeu

"Efisiensi ekonomi inilah yang menjadi kunci daya saing bisnis untuk berkompetisi, sehingga terbentuk harga yang paling efisien dan menyejahterakan masyarakat," kata Herawanto disela kegiatan Rapat Koordinasi Wilayah (Rakorwil) dengan tema “Forum Koordinatif Penguatan Sinergi dan Kolaborasi Program TPID dan TP2DD Se-Jawa Barat Tahun 2022” yang digelar secara online, Rabu (16/2/2022).

Menurutnya, efisiensi ekonomi dalam pembentukan harga merupakan filosofi dasar pengendalian inflasi yang menjadi basis strategi yang dikenal saat ini sebagai 4K, yaitu keterjangkauan harga (terbentuknya harga yang paling efisien, memperhatikan kesejahteraan produsen dan konsumen); ketersediaan pasokan  (keamanan produksi pangan strategis); kelancaran distribusi (efisiensi distribusi yang menghubungkan sisi supply dan demand); di samping komunikasi efektif (pasar yang tidak distortif karena terganggunya informasi harga dan pasokan, kebijakan dan komunikasi publik untuk mengendalikan ekspektasi).  

"Saat pandemi, digitalisasi juga menawarkan berbagai hal yang mampu menjembatani keberlangsungan transaksi ekonomi dan aktivitas kehidupan seluruh komponen masyarakat melalui adaptasi kebiasaan baru," ungkapnya.

Herawanto menyebutkan transaksi tanpa pertemuan fisik, melalui e-commerce, e-banking, bahkan untuk pemenuhan kebutuhan barang dan jasa sehari-hari yang sebelumnya jarang atau janggal dilakukan tanpa bertemu muka, dapat terakomodasi dan semakin meningkat volumenya. 

Kebuntuan yang sempat terjadi di awal pandemi dalam mempertemukan sisi supply (yakni para produsen) dan demand  (konsumen), akhirnya dapat terselesaikan.

"Ini membuktikan bahwa digitalisasi mempunyai peran penting dalam pengendalian inflasi dan mewujudkan efisiensi ekonomi," tegasnya.

Halaman:

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Rahmat Saepulloh
Editor: Alfi Dinilhaq

Bagikan Artikel: