Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Skenario Terburuk Disiapkan Indonesia Sebelum Ukraina Berubah Jadi Medan Perang Mengerikan

Skenario Terburuk Disiapkan Indonesia Sebelum Ukraina Berubah Jadi Medan Perang Mengerikan Kredit Foto: Reuters/Alexander Ermochenko

Atas Nama Kemanusiaan, Jangan Perang

Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres meminta Presiden Rusia Vladimir Putin menarik mundur pasukannya dari Ukraina. Perang hanya akan mengakibatkan rakyat kehilangan harapan pada masa depan dan merusak perekonomian global.

“Atas nama kemanusiaan jangan biarkan dimulai perang terburuk yang dapat terjadi sejak awal abad ini di Eropa, dengan konsekuensi yang tidak hanya ditanggung Ukraina, tidak hanya tragis bagi Federasi Rusia, tapi dengan dampak yang tidak dapat kami bayangkan pada ekonomi global,” kata Guterres, Kamis (24/2).

Baca Juga: Mantan Aktor Ukraina yang Kini Harus Berhadapan dengan Mantan Intelijen Uni Soviet

Tidak lama setelah Putin mengumumkan operasi militer khusus ke Ukraina, pasar saham Asia anjlok dan harga minyak melonjak. Guterres mengatakan, perang ini melanggar Piagam PBB dan akan menimbulkan penderitaan yang tidak pernah dialami Eropa sejak krisis Balkan pada 1990-an.

Sementara itu, Presiden Joko Widodo mendesak agar Rusia menghentikan aksi serangannya. Melalui akun resmi Twitter-nya yang diunggah pada Kamis (24/2) pukul 18:15, Jokowi memperingatkan bahwa perang hanya akan membuat derita. “Stop perang. Perang itu menyengsarakan umat manusia dan membahayakan dunia,” ujar dia.

Sebelumnya, melalui cuitannya, Presiden juga menyampaikan bahwa penanganan krisis di Ukraina harus dilakukan lebih detail guna menghindarkan bencana besar. Ia menekankan, upaya perdamaian ini harus segera dilakukan.

“Saya memiliki pandangan yang sama dengan Sekjen PBB Antonio Guterres bahwa penanganan krisis Ukraina harus dilakukan secara cermat agar bencana besar bagi umat manusia bisa dihindarkan. Tetapi, upaya perdamaian ini harus cepat dan tidak bisa ditunda-tunda,” kata Jokowi pada Selasa (22/2).  

Presiden Amerika Serikat Joe Biden mengatakan, AS dan sekutunya bakal mengambil tindakan balasan terhadap Rusia atas serangan ke Ukraina. Rusia, kata Biden, bertanggung jawab atas kematian dan kehancuran akibat serangan ini. Dia memastikan AS dan sekutu serta mitranya akan merespons dengan cara yang bersatu dan tegas.

“Presiden Zelenskiy menghubungi saya dan kami baru saja selesai berbicara. Saya mengutuk serangan tak beralasan dan tak dibenarkan oleh pasukan Rusia. Presiden Putin telah memilih perang yang direncanakan yang akan membawa bencana hilangnya nyawa dan penderitaan manusia,” kata Biden.

Biden turut menerangkan kepada Zelenskiy tentang langkah yang akan diambil untuk mengerahkan kecaman internasional, termasuk di Dewan Keamanan PBB. “Dia (Zelenskiy) meminta saya menyerukan pemimpin-pemimpin dunia untuk menentang tegas agresi mencolok Presiden Putin, dan untuk berdiri bersama rakyat Ukraina,” kata Biden.

Biden akan menggelar pertemuan dengan para pemimpin kelompok negara-negara maju G-7. AS dan sekutunya bakal menjatuhkan sanksi tambahan terhadap Rusia dan terus memberikan dukungan serta bantuan kepada rakyat Ukraina.

Halaman:

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Bagikan Artikel: