Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Bom Maut Pengisap Oksigen Disiapkan Rusia, Ukraina Masih Bisa Bertahan?

Bom Maut Pengisap Oksigen Disiapkan Rusia, Ukraina Masih Bisa Bertahan? Rudal balistik antarbenua Yars Rusia diluncurkan selama latihan oleh pasukan nuklir di lokasi yang tidak diketahui di Rusia, dalam gambar diam ini diambil dari video yang dirilis 19 Februari 2022. Kementerian Pertahanan Rusia/Handout via REUTERS | Kredit Foto: Reuters/Russian Defence Ministry
Warta Ekonomi, Moskow -

Invasi Rusia terhadap Ukraina masih terus berlanjut hingga hari ini, Selasa (1/3/2022). Karena kuatnya perlawanan Ukraina, banyak yang memprediksi Rusia akan mengerahkan persenjataan mengerikan seperti TOS-1 Buratino.

TOS-1 Buratino adalah tank yang dilengkapi 30 bom thermobaric dengan hulu ledak mengerikan. Saat bom meledak, akan muncul awan kimia yang menghisap oksigen di titik ledakan.

Baca Juga: Rusia Kecam Negara-Negara Pemasok Senjata ke Ukraina, Begini Pesannya

Rentetan roket TOS-1 akan melenyapkan apapun dalam jarak 200-300 meter dari zona ledakan. Hingga saat ini belum ada laporan jika Rusia telah menggunakan TOS-1 Buratino. Namun beredar video di media sosial yang memperlihatkan tank-tank tersebut dibawa menuju perbatasan Ukraina.

Perlu diketahui "bom vakum" mengerikan Rusia yang dapat meledakkan paru-paru pasukan musuh telah dikerahkan di dekat kota kedua Ukraina, Kharkiv, sebagai indikasi terbaru bahwa Vladimir Putin meningkatkan konflik.

Senjata termobarik, sebelumnya dikenal sebagai bahan peledak udara-bahan bakar, pada awalnya dikembangkan oleh Nazi dalam Perang Dunia Kedua, dan pertama kali digunakan oleh AS di Vietnam.

Senjata itu menyebarkan partikel logam karbon halus ke udara sebelum menyalakannya. Karena luasnya partikel yang tersulut, ledakan tersebut menyedot oksigen dari area sekitarnya, itulah sebabnya disebut bom vakum.

Bom-bom tersebut menyebabkan ledakan yang sangat besar, pertama dengan "menghisap" sebelum meledak keluar. Ledakan biasanya membawa gelombang kejut, menyebabkan kerusakan besar.

Sebuah bom vakum dilaporkan dijatuhkan di sebuah depot minyak, kata pejabat setempat. Senjata mematikan dilarang di bawah Konvensi Jenewa.

Pada Selasa (1/3/2022) pagi, ledakan besar terdengar di wilayah Sumy di timur laut Ukraina di tengah klaim bahwa Rusia telah mulai menggunakan bom vakum, salah satu senjata non-nuklir paling mematikan yang dikerahkan di medan perang modern.

Sebelumnya, Ukraina mengklaim telah menemukan bagian dari bom vakum di Okhtyrka, 42 mil selatan Sumy.

Wali Kota Pavel Kuzmenko mengklaim dalam sebuah pesan video bahwa sebuah bom vakum telah dijatuhkan di sebuah depot minyak.

"Sebuah bom vakum telah dijatuhkan di depot penyimpanan minyak, wadah dengan minyak telah robek," katanya.

"Musuh dengan kejam menggunakan bom vakum yang dilarang oleh Konvensi Jenewa."

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Tag Terkait:

Bagikan Artikel: