Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Wacana Pemilu 2024 Diundur Menyeruak, Pengamat: Saya Kira Awalnya Becanda!

Wacana Pemilu 2024 Diundur Menyeruak, Pengamat: Saya Kira Awalnya Becanda! Umat muslim mengunjungi Masjid Istiqlal bertepatan dengan peringatan Milad ke-43 di Jakarta Pusat, Senin (22/2/2021). Wajah baru Masjid Istiqlal yang telah direnovasi itu memaksimalkan fungsi masjid sebagai tempat ibadah sekaligus memperhatikan aspek arsitektur, seni, hingga estetika. | Kredit Foto: Antara/Indrianto Eko Suwarso
Warta Ekonomi, Jakarta -

Wacana untuk menunda pelaksanaan Pemilu 2024 yang sebelumnya disampaikan beberapa parpol koalisi pemerintah kini makin terlihat serius. Pengamat politik dari Universitas Paramadina Hendri Satrio mengungkapkan, sebelumnya ia berpandangan ide tersebut hanya bercanda saja.

Ia menjelaskan, maksud bercanda tersebut terkait konteks untuk 'menyenangkan' Presiden Joko Widodo (Jokowi).

"Kenapa saya awalnya berpikir bercanda? Buat menyenangkan Pak Jokowi saja," ucap Hendri dalam diskusi virtual bertajuk Menunda Pemilu, Membajak Demokrasi, Selasa (1/3/2022).

Baca Juga: Ulah Petinggi Parpol Wacanakan Pemilu Diundur Bikin Gaduh, Orang DPD Tegas Minta Jokowi Merespons

Ia kemudian mencontohkan Partai Amanat Nasional (PAN) besutan Zulkifli Hasan. Menurutnya, PAN ingin agar kadernya masuk dalam kabinet sehingga mencetuskan helatan Pemilu agar Jokowi senang.

"Sebab, PAN misalnya, tadi mau reshuffle, cuma tidak ada reshuffle juga. Jadi, cara menyenangkan Pak Jokowi dengan penundaan Pemilu," sambungnya.

Hendri juga mencontohkan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) besutan Muhaimin Iskandar. PKB ingin mendekatkan diri dengan Ketua Umum PBNU, Yahya Cholil Staquf alias Gus Yahya -- sehingga menganggap pemilu adalah candaan.

"Terbukti juga itu, strateginya berhasil. Akhirnya cak Imin dan Gus Yahya satu suara meskipun Gus Yahya baru bilang ini masuk akal," katanya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Bayu Muhardianto

Bagikan Artikel: