Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Tekan Emisi Karbon, Dua BUMN Ini Lakukan Proyek Raksasa

Tekan Emisi Karbon, Dua BUMN Ini Lakukan Proyek Raksasa Kredit Foto: PJB
Warta Ekonomi, Surabaya -

Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo secara tegas mengatakan, guna menekan emisi karbon dan mencapai net zero emission pada 2060 nanti, pihaknya telah menyepakati kerja sama dengan pihak Perum Perhutani sebagai penyedia lahan untuk bahan baku biomassa Co-Firing di beberapa PLTU yang dilakukan anak perusahaannya, yakni PT embangkitan Jawa Bali (PJB).

"Kerja sama ini sebagai bentuk meningkatkan bauran Energi Baru Terbarukan (EBT) nasional antar-BUMN. Selain itu, ini bagian target EBT sebasar 23 persen dalam bauran energi pada 2025 dan net zero emission pada tahun 2060," terang Darmawan dalam keterangan resminya, dikutip Jumat (4/3/2022).

Baca Juga: PLN Pastikan Pasokan Batu Bara Tercukupi di Tengah Fluktuasi di Pasar Internasional

Lebih lanjut Darmawan menjelaskan, selama ini penggunaan biomassa untuk PLTU mampu menghasilkan green energy sebesar 42,65 GWh yang berasal dari Co-Firing 12 unit pembangkit yang dikelola. Tercatat, PLTU wilayah Rembang menghasilkan 4 GWh green energy selama periode Januari hingga Februari.

Hingga saat ini, kata Darmawan, PLTU Rembang yang memiliki kapasitas 2x315 MW penggunaan Co-Firing hanya mampu 1 persen dengan kebutuhan biomassa 2.000 ton per bulan saja.

Sementara untuk target penggunaan Co-Firing, Darmawan mengatakan bahwa pihaknya akan menargetkan penggunaan Co-Firing sebesar 5 persen dengan kebutuhan biomassa 10.000 ton per bulan. Dalam pencapian terget ini, didukung langsung oleh Perhutani yang memberi pasokan sebanyak  14.300 ton dalam setahun.

"Dengan pasokan itu bisa menambah 12 persen dari kebutuhan PLTU Rembang. Selain itu pula, proyek ini juga memberikan multiplier effect, yaitu membuka lapangan pekerjaan dan meningkatkan perekonomian masyarakat di sekitar wilayah  PLTU," beber Darmawan.

Direktur Komersial Perum Perhutani Ahmad Ibrahim  menilai, kerja sama ini merupakan peluang besar bagi Perhutani dalam memperluas jaringan bisnis khususnya di sektor energi.

"Kami telah berkomitmen untuk mengembangkan industri biomassa yang kompetitif dan sustainable untuk mendukung pengembangan EBT dan memenuhi komitmen penurunan emisi karbon. Selain itu, kami akan melanjutkan pembangunan hutan tanaman energi sesuai RJPP, membangun industri biomassa, melakukan sertifikasi pengelolaan hutan lestari dan industri pengolahan, untuk memastikan sustainability pasokan biomassa dalam jangka panjang nantinya," pungkas Ahmad.

Baca Juga: Imigrasi Depak WN Turki dari Bali gegara Sembunyikan Buronan

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Mochamad Ali Topan
Editor: Puri Mei Setyaningrum

Bagikan Artikel: