Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Konflik Rusia dan Ukraina Bikin Khawatir Pasokan Gandum ke Jakarta Terganggu

Konflik Rusia dan Ukraina Bikin Khawatir Pasokan Gandum ke Jakarta Terganggu Kredit Foto: Instagram Ariza Patria
Warta Ekonomi -

Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria mengungkapkan bahwa ada efek langsung akibat perang Rusia Vs Ukraina untuk Jakarta.

Dia mengatakan, Jakarta merupakan kota yang masih bergantung dengan impor gandum dari Ukraina. Karena itu, perang yang terjadi antara Rusia dan Ukraina tentu akan menghanbat pasokan gandum untuk Jakarta.

Pernyataan itu disampaikan Riza Patria menanggapi kesiapan pasokan bahan pangan menjelang Ramadhan tahun 2022. Perang antara Rusia dan Ukraina itu, kata dia, bakal mengganggu pasokan gandum ke Jakarta.

"(Fluktuasi harga) ini juga banyak faktor. Apalagi nanti ada lagi faktor lain yang sekarang belum dirasakan, ada perang Ukrania dengan Rusia itu. Kita itu mengimpor bahan gandum yang besar sekali dari ukraina. Kita juga akan berdampak," katanya.

Ketua DPD Gerindra DKI itu pun pasrah dengan kenyataan itu. Dia hanya berharap stok gandum di Jakarta tercukupi sambil terus memantau perkembangan terkini perang yang telah melibatkan pasukan tempur dua negara tersebut.

"Mudah mudahan sampai hari ini masih bisa tercukupi dari stok yang ada," katanya.

Selain gandum, komoditi pangan lain juga berpotensi naik menjelang Ramadhan. Hal itu merupakan buntut dari tingginya permintaan dan psikologi pasar yang merespons perkembangan suplay dan demand bahan pangan di pasar Jakarta. Dia memastikan bahwa Pemprov DKI terus mencari cara sebagai solusi untuk mencukupi kebutuhan warga Jakarta.

"Ya DKI terus melakukan program-program penanganan, pengendalian harga pangan diantaranya melalui operasi pasar dan ada insentif bagi pengusaha," katanya.

Salah satu cara yang dipilih Pemprov DKI Jakarta adalah dengan menyelenggarakan operasi pasar komoditi pangan. Sehingga dapat mencegah fluktuasi harga yang tak bisa dikendalikan. Operasi pasar itu juga kerap melibatkan pemerintah pusat.

"Selama ini memang sudah jadi program rutin Pempus dan Pemprov untuk terus melakukan operasi pasar. Begitu juga kemarin soal minyak goreng, kedelai dan lain-lain, sekarang juga ada masalah daging. Itu juga sudah menjadi tugas kita bersama dengan Pempus untuk fokus menstabilkan harga agar masyarakat memiliki kemampuan menjangkau kebutuhan pangan," katanya. 

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Boyke P. Siregar

Tag Terkait:

Bagikan Artikel: