Implementasikan 8 Program Pemberdayaan Masyarakat, Gag Nikel Gelar Pengobatan Massal dan Vaksinasi
Anggota Majelis Rakyat Papua Barat (MRPB) sekaligus utusan masyarakat adat Raja Ampat, Yulinus Thebu mengatakan selama kurang lebih dua tahun masyarakat Raja Ampat mengalami krisis ekonomi akibat hantaman pandemi Covid-19.
Namun, hal itu tidak berdampak luas pada warga yang mendiami Kepulauan Gag. Meski sejumlah tempat wisata maupun penginapan lesu bahkan tutup akibat kurangnya wisatawan lokal maupun mancanegara berkunjung ke Raja Ampat akibat pandemi, kehadiran tambang nikel justru membantu ekonomi masyarakt untuk tetap tumbuh.
Baca Juga: Cakupan Vaksinasi Tinggi, Kemenkominfo Ingatkan untuk Tetap Disiplin Prokes
Yulinus mengurai hadirnya tambang nikel di Raja Ampat dimana hampir keseluruhan pekerjanya berasal dari masyarakat yang berada di Kepulauan Gag dan sekitarnya. Tambang tersebut juga cukup membantu warga dalam segi pendidikan dengan mendirikan sejumlah sekolah serta memberikan bantuan beasiswa kepada siswa berprestasi maupun siswa kurang mampu melalui CSR perusahaan PT Gag Nikel selaku pengelola Tambang.
Pembagian royalti baik ke Pemerintah Daerah Raja Ampat maupun ke masyarakat khususnya masyarakat adat Suku Kawe, Suku Maya, Suku Kawe di Kampung Selpele dan Suku Salio bisa terakomodir.
"DPRD Raja Ampat telah menetapkan Perda untuk mengatur itu sehingga ke depan bermanfaat bagi masyarakat adat," sebut dia.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Annisa Nurfitri
Editor: Annisa Nurfitri
Tag Terkait: