Warren Buffett Borong Saham Raksasa Minyak, Miliarder Ini Protes Gak Suka, Lho Kenapa?
Miliarder investor Carl Icahn keluar dari taruhan besarnya pada saham Occidental Petroleum, perusahaan eksplorasi dan produksi minyak dan gas asal Amerika Serikat pada minggu yang sama ketika Warren Buffett mengungkapkan saham USD5,1 miliar (Rp73,3 triliun) di produsen minyak dan gas tersebut.
Bos Icahn Enterprises ini mengungkapkan penjualan itu dalam sebuah surat kepada dewan Occidental pada hari Minggu. Icahn telah meningkatkan posisinya dari 2,5% menjadi sekitar 10% pada tahun 2020, memanfaatkan penurunan harga saham perusahaan minyak dan gas, tetapi sekarang telah menguangkan dengan latar belakang melonjaknya harga energi karena invasi berkelanjutan Rusia ke Ukraina.
Melansir Market Insider di Jakarta, Selasa (8/3/22) Icahn mengantongi keuntungan sekitar USD1 miliar (Rp14,3 triliun) dari taruhannya, dan memiliki keuntungan yang belum direalisasi sekitar USD500 juta (Rp7,18 triliun) pada waran saham Occidental yang masih dia miliki, The Journal melaporkan.
Baca Juga: Minyak Dunia Tak Terkendali, Warren Buffett Serok Rp73 Triliun Saham Raksasa Minyak Ini
Buffett's Berkshire Hathaway mengungkapkan hampir 10% saham di Occidental minggu lalu, dan mengungkapkan membeli sekitar dua pertiga dari posisi dalam tiga hari. Perusahaan investor terkenal itu menyerahkan Occidental USD10 miliar (Rp143 triliun) pada 2019 untuk membantu mendanai pengambilalihan Anadarko Petroleum, dengan imbalan 100.000 saham preferen membayar dividen tahunan 8%, dan waran yang memungkinkannya membeli 83,9 juta saham dengan harga tetap di masa depan.
Icahn mengecam CEO Occidental Vicki Hollub karena mencapai kesepakatan dengan Berkshire, menyebutnya sebagai salah satu kesepakatan paling konyol yang pernah ia lihat. Dia mengeluh dalam sebuah surat kepada investor bahwa Buffett membawanya ke binatu dan negosiasi itu seperti mengambil permen dari bayi.
Saham Occidental telah melonjak lebih dari 80% tahun ini karena investor bertaruh perusahaan akan mendapatkan keuntungan dari harga minyak dan gas alam yang lebih tinggi. Ini naik sebanyak 13% dalam perdagangan premarket pada hari Senin, sejalan dengan lonjakan harga minyak mentah menuju USD130 per barel.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Fajria Anindya Utami
Editor: Fajria Anindya Utami
Tag Terkait: