Sektor industri pengolahan kelapa sawit merupakan salah satu sektor unggulan yang menopang perekonomian nasional.
Kinerja ini dibuktikan antara lain melalui kontribusinya yang sebesar 17,6 persen terhadap total ekspor nonmigas pada tahun 2021. Data Kementerian Perindustrian mencatat, pada tahun 2021, ekspor produk sawit sebanyak 40,31 juta ton dengan nilai ekspor US$35,79 miliar. Jumlah ini meningkat sebesar 56,63 persen dibandingkan nilai ekspor tahun 2020.
Baca Juga: Januari 2022: Ekspor CPO Indonesia Catatkan Penurunan
Disampaikan Juru Bicara Kementerian Perindustrian Febri Hendri Antoni Arif, industri pengolahan sawit juga merupakan sektor padat karya yang telah menyerap tenaga kerja langsung sebanyak 4,2 juta orang dan pekerja tidak langsung hingga 12 juta orang.
“Peran penting lainnya, industri sawit juga turut menciptakan kemandirian energi melalui biodiesel sehingga menghemat devisa dan berdampak positif terhadap lingkungan,” ungkap Febri, dilansir dari laman Majalah Sawit Indonesia pada Selasa (15/3/2022).
Data Kementerian ESDM mencatat, sepanjang tahun 2021, program B30 bermanfaat terhadap pengurangan impor BBM Diesel sebesar 9,02 juta kiloliter. Artinya, mampu menghemat devisa sekitar US$4,54 miliar atau Rp64,45 triliun. Program B30 juga mampu mengurangi emisi gas rumah kaca yakni sekitar 24,4 juta ton setara CO2.
Menurut Febri, hilirisasi industri berbasis kelapa sawit merupakan salah satu keberhasilan dari kebijakan pemerintah sejak tahun 2007 yang menetapkan sektor ini sebagai program prioritas secara konsisten hingga tahun 2022.
Di samping itu, dalam kurun 10 tahun, ekspor produk turunan kelapa sawit meningkat signifikan dari 20 persen di tahun 2010 menjadi 80 persen pada 2020. Hal ini sesuai target peta jalan pengembangan industri hilir kelapa sawit yang diatur melalui Peraturan Menteri Perindustrian Nomor 13/2010.
Baca Juga: Peningkatan Harga CPO Tahun Ini Capai Rekor Tertinggi
Bahkan, saat ini terdapat 168 jenis produk hilir CPO yang telah mampu diproduksi industri dalam negeri untuk keperluan pangan, fitofarmaka/nutrisi, bahan kimia/oleokimia, hingga bahan bakar terbarukan/biodiesel FAME. Sementara pada tahun 2011, hanya ada 54 jenis produk hilir CPO.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Ellisa Agri Elfadina
Editor: Aldi Ginastiar