Maksimalkan Layanan, Boost Jadi Perusahaan Regional Pertama yang Dapat Grade A1
Boost, penyedia teknologi keuangan regional (FinTech) terkemuka dengan kehadiran yang kuat di Indonesia, hari ini mengumumkan bahwa tahap perdana dari Senior Class A Medium Term Notes (MTN) atau surat utang jangka menengahnya telah mendapat peringkat A1 dari RAM Rating Services Berhad (RAM Ratings) yang berbasis di Malaysia*, lembaga pemeringkat kredit terkemuka dan terbesar di Asia Tenggara.
Hal ini menjadikan Boost sebagai perusahaan pembiayaan digital regional pertama yang berhasil memperoleh peringkat A1 untuk piutangnya di Malaysia. Raksasa Fintech yang merupakan bagian dari Axiata Group Berhad dan terdaftar di Bursa Malaysia ini menyediakan layanan mencakup layanan pembayaran, pinjaman alternatif, asuransi digital, layanan konten, dan solusi transaksi jual beli. Boost saat ini beroperasi dengan fokus utama di Malaysia dan Indonesia.
Baca Juga: Targetkan Ekspansi ke Indonesia, Startup Fintech Volopay Raih Pendanaan Seri A
Mengumumkan hal yang sama, Sheyantha Abeykoon, Chief Executive Officer Boost mengatakan, “Kami senang sekali dapat menetapkan standar untuk industri yang berada pada tahap yang sangat baru, tetapi memiliki potensi besar. Peringkat A1 dari produk sekuritisasi ini merupakan bukti atas kualitas portofolio pembiayaan kami serta kekokohan platform pinjaman alternatif kami. Indonesia telah menjadi pasar yang penting bagi kami. Kami mengarahkan perhatian kami ke sini, untuk dapat melayani segmen yang saat ini kurang mendapat pelayanan secara maksimal melalui platform teknologi yang dapat diukur.”
"Solusi digital-first kami sederhana dan tersedia bagi pelanggan, menggabungkan eKYC (e-Know Your Customer) yang komprehensif dengan durasi 3 menit untuk mengakses layanan aplikasi digital yang didukung oleh AI (Artificial Intelligence) dan alat pembelajaran mesin. Kami mengantisipasi bahwa peringkat ini akan membantu diversifikasi basis permodalan kami, sehingga kami dapat mendukung lebih banyak UMKM dan sepenuhnya fokus pada aspirasi kami untuk memperjuangkan inklusivitas keuangan dengan prospek melayani lebih banyak UMKM," tambah Abeykoon.
Peringkat A1 diberikan berdasarkan rasio kredit bermasalah (Non-Performing Loan /NPL) yang kurang dari 3 persen sejak pencairan dana untuk membiayai modal kerja UMKM, serta pembiayaan supply chain dan invoice untuk membantu UMKM mengembangkan bisnis mereka.
Dengan akselerasi digital yang sedang berlangsung, ada peluang yang sangat besar untuk membuat layanan keuangan menjadi lebih mudah diakses. Penilaian terhadap pemeringkatan semakin menggarisbawahi kemampuan dan kompetensi Boost dalam mempercepat inklusi keuangan untuk segmen yang kurang terlayani dan tidak terlayani melalui Boost Credit (sebelumnya dikenal dengan nama Aspirasi) dengan menggunakan rangka penilaian data alternatif yang kuat untuk menjamin pinjaman. Sejak diluncurkan pada tahun 2017, Boost telah berupaya memanfaatkan peluang untuk lebih memperluas jangkauan dan dampak positif terhadap segmen yang belum serta kurang terlayani.
Baca Juga: Ditekan Pemerintah China, Raksasa Fintech Jack Ma Masih Raup Cuan Rp40 Triliun!
Gurpreet Khera, Chief Business Officer Boost Credit mengatakan, “Peringkat A1 merupakan tonggak penting dalam perjalanan kami membangun Bank Digital yang sesungguhnya dengan perkembangan secara alami dalam menyediakan layanan keuangan digital yang komprehensif untuk kawasan ini. Peringkat ini juga mencerminkan komitmen kami untuk terus meningkatkan penawaran produk kami karena kami membayangkan ekosistem yang baik atas inklusi keuangan di Asia Tenggara.”
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Aldi Ginastiar
Tag Terkait: