Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Bill Gates Resmi Gabung Elon Musk dan Jack Dorsey yang Dukung Ukraina

Bill Gates Resmi Gabung Elon Musk dan Jack Dorsey yang Dukung Ukraina Kredit Foto: Instagram/Bill Gates
Warta Ekonomi, Jakarta -

Pendiri Microsoft Bill Gates dan tindakan kemanusiaan seperti tak bisa dipisahkan. Melalui yayasannya yang menjadi organisasi amal terbesar di dunia, Bill and Melinda Gates Foundation, Gates menyerukan untuk mendukung Badan Pengungsi PBB UNHCR.

Yayasan tersebut menyediakan hampir USD6 miliar (Rp85,9 triliun) dukungan langsung untuk penerima hibah. Di mana itu berarti Bill Gates masih memiliki suara yang sangat kuat di panggung dunia.

Hal ini membuat Gates terus terikat dengan konflik global yang dapat menjadi risiko keuangan pribadi.

Baca Juga: Janda Bill Gates Curhat soal Momen Terendah di Hidupnya: Saya Tak Menyangka Akan Bercerai...

Meski demikian, mengutip The Street di Jakarta, Senin (21/3/22) Gates tidak cukup menantang Vladimir Putin untuk bertarung seperti yang dilakukan CEO Tesla TSLA Elon Musk.

Namun, tindakannya adalah lebih dekat dengan apa yang dilakukan mantan pendiri Twitter, Jack Dorsey yang menyumbang USD7 juta (Rp100 miliar) untuk pengungsi Ukraina. Gates juga menyerukan dukungan untuk Badan Pengungsi PBB UNHCR.

“Dalam krisis, kita selalu dapat mencari penolong—orang-orang yang mempertaruhkan nyawa untuk membantu pengungsi dan korban invasi—dan mendukung mereka. Saya bangga mendukung badan pengungsi PBB dan mendesak dunia masyarakat untuk melakukan hal yang sama,” katanya.

Gates mungkin tidak dapat mengalahkan Putin dalam pertarungan satu lawan satu tetapi dia menggunakan platformnya untuk menarik perhatian pada krisis kemanusiaan yang terjadi di Ukraina. Lebih dari 1,8 juta pengungsi Ukraina telah melarikan diri ke Polandia, menurut Badan Pengungsi PBB.

"Badan pengungsi PBB 'sangat prihatin' tentang situasi kemanusiaan yang memburuk di Ukraina timur, khususnya di daerah-daerah yang dikendalikan oleh pasukan anti-pemerintah. Juru bicara UNHCR William Spindler mengatakan kurangnya akses ke manfaat dan layanan yang sebelumnya disediakan oleh otoritas pusat telah menyebabkan secara drastis memperburuk keadaan penduduk sipil di daerah-daerah ini," badan tersebut melaporkan di situs webnya.

"Ini semakin diperparah dengan pembatasan pergerakan orang dan barang," katanya kepada wartawan di Jenewa. Spindler menjelaskan bahwa lebih banyak sumber daya diperlukan.

"Pertempuran membuat pengiriman bantuan kemanusiaan ke banyak warga sipil yang terperangkap di daerah konflik menjadi sangat sulit. Kelangkaan pasokan dasar, termasuk makanan, bahan bakar, dan obat-obatan, telah menaikkan harga pasokan yang tersedia," kata Spindler. Dan di sinilah Bill Gates turun tangan.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Fajria Anindya Utami
Editor: Fajria Anindya Utami

Tag Terkait:

Bagikan Artikel: