Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Harga Komoditas Mahal, Bangladesh Turunkan Bea Masuk Minyak Nabati

Harga Komoditas Mahal, Bangladesh Turunkan Bea Masuk Minyak Nabati Kredit Foto: Antara/Rahmad
Warta Ekonomi, Jakarta -

Kementerian Perdagangan Bangladesh berencana akan memotong bea masuk impor minyak nabati dalam upaya menstabilkan harga komoditas di tingkat domestik akibat melonjaknya biaya pangan global.

Melansir Reuters pada Senin (21/3/2022), Pemerintah Bangladesh tercatat telah memutuskan untuk menurunkan bea masuk minyak nabati menjadi 10 persen dari sebelumnya 15 persen dan akan berlaku sesegera mungkin.

Baca Juga: Tarif Pungutan Ekspor Sawit Diubah, Bagaimana Sekarang?

Data Oil World mencatat, pada tahun 2010, Bangladesh mengimpor 1,38 juta ton minyak nabati dengan 1,015 juta ton di antaranya merupakan minyak sawit. Bangladesh memenuhi pasokan minyak sawit dari Indonesia dan Malaysia dan minyak kedelai dari Brazil dan Argentina. 

Pada 10 Februari 2022, harga minyak sawit telah menyentuh RM3.967 per ton. Analis mengatakan bahwa permintaan minyak nabati untuk pangan di negara tersebut pada tahun 2022 diperkirakan akan turun akibat harga yang tinggi.

"Pasar kami sangat tergantung harga. Sebelumnya, kami telah melihat bahwa permintaan minyak nabati turun 10 persen karena konsumsi yang lebih rendah akibat harga melampaui biasanya," kata Manajer Regional Dewan Minyak Sawit Malaysia untuk Bangladesh, Nepal dan Myanmar, AKM Fakhrul Alam, dilansir dari laman InfoSAWIT.com pada Senin (21/3/2022). 

Kendati demikian, upaya pemotongan bea masuk impor Bangladesh tidak akan berdampak signifikan lantaran harga komoditas di dunia masih sangat tinggi.

Secara terpisah, bank sentral meminta semua bank untuk mengenakan tingkat bunga maksimum 12 persen pada pinjaman yang digunakan untuk mengimpor komoditas penting seperti minyak goreng sawit, gula, kacang-kacangan, bawang merah, dan buah-buahan. Inflasi makanan di Bangladesh telah mencapai 11 persen pada bulan Desember 2021.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Ellisa Agri Elfadina
Editor: Puri Mei Setyaningrum

Bagikan Artikel: