Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Waspada! Pesawat Intai Amerika Mata-matai Pulau Buatan China di Laut China Selatan

Waspada! Pesawat Intai Amerika Mata-matai Pulau Buatan China di Laut China Selatan Kredit Foto: AP Photo/Issei Kato
Warta Ekonomi, Washington -

Pesawat intai maritim Poseidon P-8A milik Angkatan Laut Amerika Serikat memantau aktivitas di pulau buatan di Mischief Reef di gugusan pulau Spratlys di Laut China Selatan pada Minggu (20/3/2022)

Dari pantauan udara P-8A Poseidon yang terbang rendah 15.000 kaki (4.500 meter) di dekat pulau buatan, tampak sejumlah struktur seperti infrastruktur militer, dengan gedung bertingkat, gudang, hanggar, pelabuhan laut, landasan pacu dan bundaran putih.

Baca Juga: Keamanan Indo-Pasifik Menipis, China Kirim Sinyal Ancaman Bahaya Amerika dan Sekutu

Di dekat Fiery Cross, lebih dari 40 kapal terlihat sedang berlabuh. China diketahui telah sepenuhnya memiliterisasi setidaknya di tiga pulau yang dibangunnya di Laut China Selatan yang disengketakan.

China mempersenjatai pulau-pulau buatannya dengan sistem rudal anti-kapal dan anti-pesawat, peralatan laser dan jamming, dan jet tempur. Komandan Indo Pasifik AS, Laksamana John C. Aquilino mengatakan hal ini menandakan langkah China yang semakin agresif yang mengancam semua negara yang beroperasi di dekatnya. 

Menurutnya, tindakan itu sangat kontras dengan pernyataan masa lalu Presiden China Xi Jinping yang menyatakan Beijing tidak akan mengubah pulau buatan di perairan Laut China Selatan yang bersengketa menjadi pangkalan militer.

"Saya pikir selama 20 tahun terakhir kita telah menyaksikan penumpukan militer terbesar sejak Perang Dunia II oleh RRT," kata Aquilino kepada The Associated Press dalam sebuah wawancara.

"Mereka telah meningkatkan semua kemampuan mereka, dan penumpukan persenjataan itu membuat tidak stabil di kawasan itu.”

Tidak ada komentar langsung dari pejabat China. Beijing mempertahankan profil militernya murni defensif, diatur untuk melindungi apa yang diklaimnya sebagai kedaulatannya. 

Tetapi setelah bertahun-tahun meningkatkan pengeluaran militer, China sekarang menawarkan anggaran pertahanan terbesar kedua di dunia setelah AS dan dengan cepat memodernisasi kekuatannya dengan sistem senjata termasuk pesawat tempur siluman J-20, rudal hipersonik dan dua kapal induk, dengan yang ketiga sedang dibangun.

Halaman:

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Bagikan Artikel: