Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas, menegaskan Indonesia perlu segera mengubah layanan jamaah haji dan umrah ke arah digitalisasi. Pemanfaatan teknologi bisa diterapkan mulai dari mekanisme deteksi jamaah hingga manasik.
Menag mengungkapkan hal itu saat menghadiri pembukaan Konferensi dan Pameran Layanan Haji dan Umrah di Jeddah, Arab Saudi, kemarin.
"Ke depan saya harap layanan jemaah sudah berbasis digital dan lebih fleksibel. Misalnya, gelang yang juga bisa untuk memantau pergerakan jemaah sekaligus memitigasi jemaah tersesat. Atau, bagaimana dibuat inovasi untuk membantu jemaah usia lanjut," ujar Gus Yaqut, sapaan akrabnya.
Yaqut juga menyoroti kemungkinan kerja sama dalam pengembangan teknologi mutakhir. Ia menilai proses transformasi digital dalam layanan haji harus segera diwujudkan. Apalagi, kemajuan transformasi yang disiapkan Arab Saudi juga sangat bagus.
"Saya tadi melihat pameran Liga Arab Dunia, dan tampak sekali transformasi digital layanan jemaah sudah mereka siapkan," Ujarnya.
Selain itu Arab Saudi sudah mengembangkan manasik metaverse. “ Saya sempat mencobanya. Ini cukup menginspirasi. Kita harus segera melalukan adopsi dan adaptasi demi meningkatkan kualitas layanan Jemaah,” tambahnya.
Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah Hilman Latief pun menyambut baik gagasan Menag untuk mempercepat proses transformasi digital untuk memberi kemudahan layanan bagi jemaah umrah.
"Proses transformasi layanan digital akan segera kami lakukan. Tujuannya satu, memberikan kemudahan dan mempercepat layanan bagi jemaah haji dan umrah. Ini sesuai juga dengan tema Hari Amal Bhakti Kemenag yang dicanangkan Gus Menteri," ujar Hilman.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Boyke P. Siregar
Editor: Boyke P. Siregar
Tag Terkait: