Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Modal Bawang Merah dan Cabai, Aksi Mbak Rara di MotoGP Mandalika Dikuliti Habis-habisan, Ternyata...

Modal Bawang Merah dan Cabai, Aksi Mbak Rara di MotoGP Mandalika Dikuliti Habis-habisan, Ternyata... Kredit Foto: Instagram/Rara Isti Wulandari
Warta Ekonomi, Jakarta -

Pawang hujan Rara Isti Wulandari terang -terangan mengungkap cara dirinya menghalau hujan ketika gelaran MotoGP Mandalika pada akhir pekan lalu.

Dalam wawancaranya dengan Deddy Corbuzier yang disiarkan lewat saluran Youtube Kamis (24/3/2022), Mbak Rara mengaku dalam melakukan ritualnya itu dia hanya membutuhkan perlengkapan yang sangat sederhana yakni hio, cabai dan bawang merah.

Baca Juga: Mengejutkan! Gus Muwafiq Sebut Pawang Hujan MotoGP Mandalika Mbak Rara Tidak Syirik, Ternyata...

"Gimana caranya anda usir hujan pakai bawang dan cabai?" tanya Deddy Corbuzier sebagaimana dikutip Populis.id.

Rara kemudian menjelaskan, ketika memulai ritual tersebut dia mematahkan hio menjadi dua bagian yang terbagi dalam dua ukuran yang berbeda, satu berukuran lebih panjang sedangkan yang lainnya lebih pendek.

Hio dengan ukuran pendek,  lanjut Rara ditusuk ke bawang merah dan cabai lalu ditancapkan ke tanah. Sisa potongan hio yang lebih panjang kemudian ia bakar. Itu kata dia sebagai elemen yang dapat mendatangkan hawa panas yang diyakini bisa menghentikan hujan .

"Dibakar, untuk elemen panas," terangnya.

Selanjutnya Deddy Corbuzier metode lain yang kerap dipakai pawang hujan saat beraksi, kata Deddy pawang hujan juga kerap menggunakan  celana dalam sebagai media untuk menghalau hujan. Rara tidak menampik cara tersebut, tetapi dia mengaku dirinya belum pernah mempraktekkan cara tersebut karena dinilai terlampau ekstrim sebagai seorang perempuan.

"Ada tapi saya nggak gitu. Gila banget kalau pakai begitu," ucapnya.

Lebih lanjut Rara mengatakan, dari penjelasannya itu, praktik menghalau hujan memang terdengar sangat sederhana, namun dia memastikan hal ini tidak bisa dilakukan semua orang. Mereka yang bisa melakukannya salah satunya karena faktor keturunan dari keluarga.

"Ini tradisi, kakek bisa dan Rara jadi pawang hujan sejak umur 9 tahun," pungkasnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Alfi Dinilhaq

Bagikan Artikel: