Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Jokowi Marah-marah, Eks Aktivis 98 Duga Pemerintah Alihkan Isu Kegagalan Pengendalian Minyak Goreng

Jokowi Marah-marah, Eks Aktivis 98 Duga Pemerintah Alihkan Isu Kegagalan Pengendalian Minyak Goreng Kredit Foto: Kemendikbudristek
Warta Ekonomi, Jakarta -

Direktur Eksekutif Oversight of Indonesia Democratic Policy Satyo Purwanto menduga Presiden Joko Widodo (Jokowi) marah-marah ke para menteri guna menutupi persoalan di dalam negeri, seperti krisis minyak goreng dan penundaan Pemilu 2024.

"Saya menduga presiden seperti mencoba mengalihkan situasi saja," kata Satyo Purwanto saat dihubungi, Sabtu (26/3/2022).

Baca Juga: Jokowi Marah sampai Ancam Reshuffle Jajarannya, Cak Imin Yakin Menterinya Aman

Eks aktivis '98 itu mengatakan pemerintah tidak punya kebijakan yang sungguh-sungguh dan komprehensif soal impor. Dari situ, Satyo merasa heran Jokowi sampai meluapkan kemarahan tentang menteri yang masih doyan impor.

"Kalau bicara kemarahan soal impor, hampir tidak ada kebijakan yang sungguh-sungguh. Mana yang bisa dilihat masyarakat dalam upaya menyetop impor, misalnya komoditas beras," ujar dia.

Satyo merasa Jokowi hendak menutupi kegagalan atas persoalan lain sehingga meluapkan kemarahan. Misalnya, kegagalan pemerintah menjaga ketersediaan minyak goreng.

"Jadi, pemerintah tidak sanggup mengendalikan minyak goreng sampai minyak goreng di liberalisasi. Nah, karena pemerintah enggak sanggup mengendalikan harga, bisa saja ke situ," ungkap Satyo.

Baca Juga: Imin PKB Merasa Gak Jadi Bantalan Kemarahan Jokowi?

Selain itu, dia menduga isu yang hendak ditutupi dari marahnya Jokowi yaitu penundaan Pemilu 2024. Sebab, kemarahan Jokowi pada saat ini tidak kontekstual dengan kondisi bangsa.

"Kalaupun itu dipicu impor yang enggak berkurang, apa kebijakan lengkap dan komprehensif mencegah itu," tanya Satyo.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Ayu Almas

Bagikan Artikel: